Ajang lomba marathon terbesar di Indonesia, Electric Jakarta Marathon, tahun ini memasuki usia ke tujuh. Sapta Nirwandar, Chairman Jakarta Marathon, menjadikan hal tersebut sebagai momen untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Jakarta Marathon ke depannya.
Jakarta Marathon merupakan ajang yang sudah terdaftar di Federasi Atletik Internasional atau International Association of Athletics Federations (IAAF) dengan lima kategori nomor lari di dalamnya. Dengan usianya yang sekarang, Sapta ingin Jakarta Marathon naik kelas menjadi IIAF Road Race Silver Label.
Sapta mengatakan, dengan predikat ini nantinya akan membuat Jakarta Marathon sebagai media branding terbaik pariwisata di Jakarta. Pasalnya, akan semakin banyak pelari dunia yang datang untuk berkompetisi di ajang maraton ini.
“Tahun ini cukup berbahagia karena kita ingin Jakarta Marathon levelnya naik ke Silver. Kalau berhasil, berarti hanya ada 6-7 event saja di dunia yang memiliki gelar ini. Mudah-mudahan nanti Indonesia mampu mewujudkannya,” ungkap Sapta.
Untuk menuju IAAF Road Race Silver Label tidaklah mudah. Sapta mengatakan, butuh dukungan dari para pemangku kepentingan, pemangku kebijakan, sponsor, media, dan masyarakat Jakarta untuk mewujudkan itu semua.
“Kalau saya lihat sekarang kita sudah semakin baik. Kalau dulu mungkin masih susah jalan karena kita masih belajar, tetapi sekarang sudah maju. Pokoknya kita harus jadikan Jakarta sebagai pusat segalanya,” ucap Sapta.
Ndang Mawardi, Founder dan CEO Inspiro sebagai promotor dan organizer Electric Jakarta Marathon, mengungkapkan, banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengantongi label Silver, salah satunya ialah kesiapan infrastruktur yang ada di Jakarta. Beberapa penunjang fasilitas lainnya seperti transportasi, sanitasi yang bersih, dan fasilitas lainnya juga menjadi pertimbangan penting untuk mewujudkan itu semua.
“Misalnya saja, lebar jalan untuk mereka lari itu harus 12 meter, dan saat ini perkembangan infrastruktur Jakarta sudah selesai tahap 1, jadi tinggal masuk ke tahap berikutnya,” kata Ndang.
Hal lain yang harus diperhatikan ialah keterlibatan masyarakat Jakarta dalam kegiatan ini. Menurutnya, masyarakat harus memberikan citra positif saat kegiatan berlangsung agar para peserta lari dapat menikmati keramahan dan pesona Jakarta.
“PR terbesar kita itu sebenarnya sterilisasi, jadi kita mengharapkan agar warga Jakarta bisa paham dengan hal ini. Kalau mereka bisa mengikuti arahan kita, dipastikan para peserta lari akan merasakan bahwa Jakarta itu sebagai tempat pelepas penat,” ujar Ndang.
Oleh karenanya, Ndang mengharapkan komitmen dan konsistensi dari semua pihak untuk mendukung acara ini. Jika semua pihak dapat mendukung segala aktivitas dari Jakarta Marathon, maka target untuk mendapatkan sertifikat IAAF Road Rave Silver Label akan tercapai tahun ini.
“Kalau perlu kita berikan edukasi kepada masyarakat agar tanggal 27 Oktober nanti mereka dapat lebih sabar karena beberapa jalanan Jakarta akan ditutup sementara. Berikan kesempatan bagi para peserta lari untuk menikmati kota Jakarta,” ujar Sapta.
KOMENTAR
0