HUB.ID Percepat Pertumbuhan Industri Start-up Digital Indonesia

Saturday, 09 April 22 Harry

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sukses melaksanakan HUB.ID 2021 sebagai upaya mendukung pertumbuhan industri start-up digital di Indonesia. Program business matchmaking tersebut telah memfasilitasi start-up lokal untuk berkembang, berkolaborasi, dan menerima pendanaan.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, mengatakan, Indonesia saat ini sedang berada dalam era akselerasi Transformasi Digital Nasional yang ditandai dengan berbagai upaya percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.

“Kementerian Komunikasi dan Informatika berperan tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat yang siap untuk hidup di era ekonomi digital dengan berbagai program. Salah satunya melalui HUB.ID, program pembinaan start-up yang berkesinambungan komprehensif,” ujar Semuel dalam sambutannya saat HUB.ID Alumni Talks, di Jakarta (7/4/2022).

Untuk mendukung hal tersebut, program 1000 Start-up Digital dan Start-up Studio Indonesia hadir untuk menjaring talenta-talenta digital dan membekali mereka dengan mentoring intensif hingga siap menjadi pemimpin perusahaan teknologi atau startup digital. Selain itu, program HUB.ID disiapkan untuk memfasilitasi start-up digital Indonesia melakukan pertemuan bisnis dengan Korporasi baik BUMN ataupun swasta, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta investor.

Luat Sihombing, Koordinator Business Matchmaking Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo, mengatakan, HUB.ID bisa menjadi sebuah platform bagi start-up digital Indonesia untuk bertumbuh dari skala bisnis, termasuk memperluas kerja sama bisnis dan memperbanyak aktivitas bisnis.

BACA JUGA:   Membawa Tinju ke Daerah untuk Dukung Pariwisata

“Pada program HUB.ID 2021 berbagai sektor masuk, di antaranya pariwisata, keuangan, logistik, pertanian, dan perikanan. Dari semua start-up ini terbilang cukup beragam, mereka memberikan inovasi salah satunya Dagangan bergerak dalam bidang logistik,” ujar Luat.

Dagangan

Dagangan menjadi start-up binaan program HUB.ID 2021 yang ikut menunjukkan perkembangan positif. Start-up Dagangan bergerak di bidang perdagangan barang konsumsi dan kebutuhan sehari-hari.

CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe mengungkapkan teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Salah satunya seperti yang Dagangan lakukan dengan memberikan akses bahan pokok yang wajar. Lebih lanjut dia menyebutkan dalam 2 tahun Dagangan telah menjangkau 10.000 desa, khususnya di Pulau Jawa, dengan 30.000 pengguna mulai dari perorangan, pemilik toko, dan UMKM. Dagangan memfasilitasi masyarakat di daerah akan akses terhadap berbagai barang kebutuhan yang kini sudah mencapai 100.000 transaksi.

Saat ini Dagangan menargetkan sejumlah pembangunan gudang mikro di pulau Jawa yang dilakukan untuk menembus lebih banyak pasar daerah di tingkat pedesaan. Dengan melihat pencapaian yang diperoleh Dagangan, Kominfo menyambut baik alumni program HUB.ID 2021 yang telah berhasil dalam mempercepat pertumbuhan startup mereka.

Nina Mora, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan, mengatakan, ekonomi digital Indonesia punya prospek yang besar di masa mendatang. Di tahun 2022 saja, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp528 triliun atau tumbuh 5,2 persen dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA:   Teknologi Terbaru Industri Plastik Di Plastics & Rubber Indonesia 2015

“Dengan itu diharapkan sumbangsih e-commerce menyumbang sekitar 33,37 % dari ekonomi digital Indonesia,” kata Nina.

Tradisional Go Digital

Gibran Rakabuming, Walikota Surakarta, mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah membawa dampak besar mendorong percepatan digitalisasi di segala aspek. Dia mengatakan, semua kini harus menggunakan teknologi digital, mulai dari pendidikan, perkantoran, usaha, seni budaya hingga pelayanan administrasi.

“Saat ini kita sedang mendorong para pelaku usaha untuk masuk dalam transformasi digital. Hal ini penting dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi kita. UMKM harus go digital, bahkan di Solo pasar tradisional sudah mengikuti perkembangan zaman dengan menerapkan sistem cashless,” Ujar Gibran.

Pemerintah Kota Surakarta mendorong UMKM Solo untuk turut serta dalam ekosistem ekonomi digital. Bahkan tahun 2021 lalu Kota Surakarta memecahkan Rekor Muri sebagai daerah dengan pedagang pasar tradisional yang melakukan transaksi digital terbanyak di Indonesia. Tercatat ada 1.046 pedagang di Pasar Klewer dan Pasar Kadipolo yang menggunakan program transaksi jual-beli dengan sistem elektronik.

Transaksi digital juga menambah omset pedagang, memberikan berbagai kemudahan baik dalam proses transaksi, mendapatkan supplier, bahkan hingga transaksi yang lebih mudah. Lebih lanjut Gibran mengatakan, berkat digitalisasi, pertumbuhan ekonomi Kota Solo mengalami pertumbuhan positif pada 2021 di angka 4,01 persen. Kondisi tersebut meningkat setelah mengalami defisit di tahun sebelumnya sebesar -1,74 persen.

BACA JUGA:   M4 World Championship 2023: Perjalanan RRQ Hoshi Gunting Sayap Falcon

“Dalam hal ini saya mendukung pertumbuhan start-up sebagai percepatan transformasi digital. Saya berharap start-up Dagangan ke depan dapat bersinergi dengan pemerintah termasuk dengan kota Solo guna mendukung pelaku usaha dalam ekosistem digital. Semoga kegiatan HUB.ID Alumni Talks dapat memberikan informasi bermanfaat khususnya dalam mendorong transformasi digital dalam perdagangan dan UMKM,” kata Gibran.

Kegiatan HUB.ID Alumni Talks diselenggarakan oleh Direktorat Ekonomi Digital di bawah struktur Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kegiatan ini menghadirkan nara sumber Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, Koordinator Business Matchmaking Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Luat Sihombing, Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming, dan juga Co-Founder dan CEO Dagangan, Ryan Manafe, serta Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan, Nina Mora.