Setelah sebelumnya dinyatakan ditunda, pihak penyelenggara International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2020 resmi mengumumkan tanggal baru pelaksanaan pameran. Umi Noor, Direktur Mediatama Binakreasi, mengatakan akan kembali menggelar pameran tersebut pada 2 hingga 6 September 2020.
Sebelumnya, pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara ini direncanakan berlangsung pada 15-19 April 2020. Penundaan tersebut dilakukan akibat dampak penyebaran virus COVID-19 yang sedang melanda Indonesia. Ditambah dengan aturan Pembatasan sosial berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan pemerintah setempat, membuat industri pameran harus menunda seluruh kegiatannya yang mengundang orang banyak.
Meskipun belum mengetahui pandemi ini akan berakhir kapan, Umi optimistis dapat menggelar INCARAFT 2020 pada awal September 2020. Ia meminta dukungan dari pemerintah agar mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan pameran beserta Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dilakukan penyelenggara pameran.
“Keselamatan dan kesehatan masyarakat memang menjadi yang utama, tapi ekonomi juga tidak bisa diabaikan. Makanya, kita minta dukungan pemerintah terkait hal ini karena yang kita hadapi ini sesuatu yang belum pasti kapan selesainya. Sebagai pelaku industri, kita tidak bisa diam saja menanggapi hal tersebut,” ujar Umi saat kegiatan Afternoon Talk ASPERAPI melalui Zoom dengan tema “Industri Pameran dan MICE Pasca COVID-19”.
Umi juga bercerita, saat ini persiapan timnya sudah semakin matang untuk menyelenggarakan INACRAFT 2020 di bulan September. Antusias peserta pameran juga semakin tinggi untuk menggelar pamerannya segera. Bahkan, peserta yang mengundurkan diri dari kegiatan ini tidak mencapai 10 persen dari jumlah peserta yang awal mendaftar.
“Sebenarnya persiapan kami dari Maret itu sudah tinggal meniup peluit saja karena semuanya sudah ready. Tetapi, dengan adanya penundaan ini, persiapan kami semakin matang dan mencoba untuk kembali membuka pameran ini. Apalagi, peserta yang datang dari individu ini terus mengejar kami untuk melakukan pameran secepatnya,” jelas Umi.
Saat ini Umi hanya menunggu SOP yang akan dikeluarkan pemerintah setempat agar INACRAFT 2020 dapat terlaksana pada September mendatang. Umi meminta SOP yang dikeluarkan dari tiga sisi, yakni peserta, panitia, dan pengunjung.
“Kami mohon dukungan dari pemerintah terkait hal ini. Kalau kita sudah siap, tetapi pemerintah tidak mendukung juga percuma. Kami juga sudah menyiapkan standar kesehatan bagi peserta pameran yang mengacu dari surat edaran WHO. Rencananya, kami juga akan mengurangi jumlah stan pameran untuk menghindari penyebaran virus,” ujarnya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Cucu Ahmad Kurnia selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta berjanji akan mengajak pelaku industri pameran untuk duduk bareng membahas protokol kesehatan dan keselamatan di dalam pameran agar meminimalisir penyebaran COVID-19 saat diselenggarakannya pameran.
“Saat ini saya juga sudah rapat maraton dengan Pak Gubernur Anies Baswedan terkait aturan PSBB ke depannya akan seperti apa. Industri mana dulu yang akan dibuka terlebih dahulu, ini harus satu-satu melepasnya agar tidak semakin parah penyebaran virusnya,” kata Cucu.
Terbentuknya aturan baru terkait PSBB memang mengacu pada kondisi terkini dari penyebaran virus COVID-19 di Indonesia, khususnya Jakarta. Oleh karena itu, Cucu meminta pihak penyelenggara INACRAFT untuk membuat rencana terbaru jika pemerintah belum dapat memberikan izin dalam pelaksanaan pameran.
“Kami harap ada plan B kalau ternyata awal September belum aman dan kami belum siap untuk melakukan acara besar seperti pameran. Tidak ada yang tahu virus ini akan berakhir, yang penting saat ini teman-teman kompak, mulai dari EO, vendor, venue, dan lainnya dalam menghadapi era baru seperti ini,” ujar Cucu.
KOMENTAR
0