Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. didampingi Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz meluncurkan Jember Fashion Carnaval 2018 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata. Penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval ke-17 ini mengangkat tema “ASIALIGHT” dan akan berlangsung di Jember, Jawa Timur, pada 7-12 Agustus 2018.
Rangkaian event JFC 2018 meliputi Opening JFC International Event (7 Agustus 2018); Pets Carnival (8 Agustus 2018); JFC International Conference (9 Agustus 2018); JFC International Exhibition (9–12 Agustus 2018); JFC Kids Carnival (10 Agustus 2018); JFC Rhythm Artwear Carnival (11 Agustus 2018); dan Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) pada 12 Agustus 2018.
Arief Yahya mengatakan, penyelenggaraan JFC-17 kali lebih istimewa karena sebagai bagian dalam mempromosikan dan menyemarakkan event Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September di Jakarta dan Palembang. “Kemeriahan JFC-17 yang mengangkat ASIALIGHT (Cahaya Asia) berdekatan dengan tagline Asia Games 2018: ‘Energy of Asia’ akan menjadi promosi yang efektif untuk event pesta olahraga terbesar Asia tersebut,” kata Arief Yahya.
Arief Yahya menjelaskan, JFC-17 masuk di antara 10 event nasional dari 100 Calendar of Event 2018 yang akan berlangsung dalam satu tahun penuh di seluruh provinsi di Indonesia. Selain itu, JFC yang sudah berkiprah selama 17 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air serta memiliki sederet prestasi internasional telah menjadi event fashion carnival kelas dunia sejajar dengan event carnival yang ada di Rio de Janeiro, Brazil.
Dynand Fariz mengatakan, tema utama JFC-17 ASIALIGHT (Cahaya Asia) sebagai proses kebangkitan negara-negara Asia di tingkat dunia akan dipresentasikan dalam 10 defile. “Selain menyelenggarakan JFC-17 ASIALIGHT, JFC bersama Kemenpar mendapatkan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk mempersiapkan karnaval tiga tahunan Indonesia, yakni Grand Karnaval Indonesia, yang direncanakan akan dimulai tahun 2018 ini,” kata Dynand Fariz.
Dynand Fariz menjelaskan, 10 defile terpilih mewakili Benua Asia memiliki keelokan sejarah dan budaya yang dilambangkan dengan Kujang yang menjadi Pusaka Nusantara, Stars simbol dari cahaya, Thailand negara kerajaan Seribu Pagoda, Silla salah satu dari tiga kerajaan besar di Korea yang memiliki gendang tradisional bernama Seyogo berbentuk jam pasir, dan Shogun pemimpin para pejuang Samurai di era kekaisaran kuno Jepang.
Selain itu, ada pula Bian lian, seni mengubah wajah dalam opera China yang luar biasa, Babilonia yang pernah menjadi negara kuno paling makmur dalam sejarah Irak, Ottoman (Turki) kekaisaran yang memiliki kekuasaan lintas benua dan menjadi pusat interaksi antara dunia Barat dan Timur, Saudi Arabia negara yang memiliki Tanah Suci, dan India yang dikenal dengan negeri penari.
KOMENTAR
0