Penyelenggaraan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021 tengah digelar secara hybrid oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo. Pameran fesyen muslim Indonesia ini diselenggarakan pada 18-28 Maret 2021 secara offline maupun online.
Pembukaan MUFFEST 2021 dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki. Dalam sambutannya, Teten mengatakan bahwa penyelenggaraan MUFFEST dapat membangkitkan industri fesyen muslim Tanah Air dan menjadikan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia.
Keinginan tersebut juga sejalan dengan rencana Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar di dunia pada tahun 2024. Menurut Teten, untuk mewujudkan itu semua harus didukung oleh industri terkait di dalamnya, khususnya fesyen muslim Tanah Air.
“Kebetulan saya juga sebagai Wakil Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah dan kami sudah memutuskan bahwa fesyen muslim ini akan kita jadikan agenda nasional nantinya,” Teten menambahkan.
Menurut Teten, mewujudkan keinginan tersebut bukanlah suatu hal yang mustahil. Teten menjabarkan, berdasarkan data dari Global Islamic Economy Indikator, Indonesia menjadi salah satu negara yang diunggulkan dalam fesyen Muslim atau modest fashion dengan poin indikator yang didapat sebesar 34.26, jauh mengungguli rata-rata global di angka 17.55.
“Indonesia saat ini berpotensi menjadi pemimpin klasemen untuk kategori ini dan itu tentu tidak lepas dari kontribusi MUFFEST, Indonesia Fashion Chambers, dan seluruh perancang, pengusaha, serta stakeholder mode di seluruh Indonesia,” katanya lagi.
Teten juga memaparkan bahwa saat ini nilai belanja produk pakaian muslim di Indonesia telah mengalami penurunan. Berdasarkan data dari State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, nilai belanja produk pakaian muslim cukup terdampak dan mengalami penurunan sebesar 2,9 persen menjadi US$268 miliar atau senilai Rp3,9 triliun. Hal ini disebabkan dengan adanya dampak pandemi COVID-19 secara global.
Kendati demikian, angka tersebut diprediksi akan kembali tumbuh hingga tahun 2024 dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk penyelenggaraan MUFFEST. Teten memprediksi nilai belanja produk pakaian muslim Tanah Air akan meningkat hingga US$311 miliar atau mencapai Rp4,5 triliun.
“Saya kira ini akan menjadi undangan untuk kita semua agar dapat mengoptimalisasikan hal ini. Saya juga percaya bahwa MUFFEST dapat memberikan kesempatan pelaku ekraf untuk menghadirkan karya mereka melalui fashion show, mengembangkan sisi bisnis dengan konsep branding, dan juga promosi,” ungkapnya.
KOMENTAR
0