PON XX Siap Digelar, Panitia Siapkan Protokol Kesehatan Ketat

Thursday, 04 February 21 Bonita Ningsih
Festival Danau Sentani

Pandemi COVID-19 tak menyurutkan keinginan pemerintah untuk menghadirkan kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua. Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah Pekan Olahraga Nasional XX 2021, memastikan jadwal PON XX masih sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, yaitu 2-14 Oktober 2021.

PON XX rencananya akan digelar di empat tempat, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. Dengan menyiapkan 27 venue, PON XX akan dimeriahkan oleh kurang lebih 6.000 atlet dari 37 cabang olahraga.

“Sekarang yang akan kami lakukan adalah finalisasi aturan Technical Hand Book (THB) dan persiapan untuk Cdm. Beberapa perwakilan dari kami juga sudah ada yang ke sana untuk melakukan koordinasi di Jayapura,” ungkap Suwarno.

Selain menyiapkan THB, Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua juga tengah mengagendakan Chef de Mission (CdM) meeting kedua pada pertengahan Februari ini. CdM meeting kedua ini nantinya akan kembali diikuti oleh perwakilan kontingen dari provinsi lainnya. Tujuan dari CdM ini untuk memaparkan berbagai hal teknis persiapan Papua sebagai tuan rumah pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

BACA JUGA:   Virus Corona Tak Halangi Gelaran ASTINDO Travel Fair 2020

“Perwakilan kontingen ini akan menginformasikan persiapan yang sedang dilakukan saat ini terkait pelayanannya dan keharusan apa saja yang harus dilakukan. Persiapan yang matang dari masing-masing kontingen sangat diperlukan untuk menuju ke daerah pelaksanaan PON,” kata Suwarno yang juga menjabat Wakil Ketua Umum I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

Dari pertemuan tersebut diharapkan tercipta pedoman-pedoman khusus yang harus dilakukan oleh masing-masing kontingen. Tidak hanya pedoman saat di lokasi pelaksanaan, tetapi juga terkait akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga kesehatan.

“Nantinya, pedoman kesehatan itu juga akan mencakup pelaksanaan protokol kesehatan penanggulangan COVID-19. Bagaimana caranya agak protokol kesehatan tersebut dapat ditegakkan di masing-masing tempat yang akan dilalui tiap-tiap kontingen,” jelasnya lagi.

Suwarno juga memastikan protokol kesehatan untuk COVID-19 akan dilakukan mulai dari kedatangan para kontingen di bandara. Setelah itu, sektor-sektor terkait di dalamnya seperti transportasi dan akomodasi juga diminta untuk memperketat protokol kesehatannya.

BACA JUGA:   IIMS Surabaya, Revolusi Industri Otomotif untuk Jawa Timur

Beberapa cara yang akan dilakukan ialah menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dicapai, penyediaan hand sanitizer, hingga cek suhu tubuh sebelum memasuki tempat pertandingan. Paling penting yang harus dilakukan pihak penyelenggara ialah melakukan sterilisasi semua tempat dengan menyemprotkan disinfektan.

“Kami juga akan memberikan arahan-arahan terkait penanganan malaria karena penyakit ini juga yang menjadi persoalan besar di sana. Jadi, tugas kita di sini tidak hanya memikirkan COVID-19 saja,” ujarnya lagi.

Alexander Kapisa, Plt. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, menambahkan bahwa penerapan protokol kesehatan harus diawali dari persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Dalam hal ini, jumlah tenaga kesehatan dan relawan harus memadai agar cepat tanggap dalam menanggulangi kasus COVID-19 selama penyelenggaraan berlangsung.

BACA JUGA:   Indonesia International Sustainable Procurement Expo 2023 Usung Transformasi Digital dan Green Procurement

“Ini menjadi tantangan besar bagi kita sebagai tuan rumah, bagaimana dapat menghadirkan sebuah multi-event yang besar di tengah situasi pandemi. Oleh karenanya, kami masih proses persiapan pendekatan protokol kesehatan yang ketat untuk di lapangan,” ujar Alexander.

Setelah memiliki SDM yang memadai dan andal, pemerintah setempat baru akan menyediakan infrastruktur pendukung untuk penanganan kesehatan. Menurut Alexander, pihaknya akan menyediakan alat-alat kesehatan terbaik dan juga membangun tempat khusus penanganan COVID-19.

“Semua hal tersebut akan terus kita siapkan untuk keperluan di lapangan nanti. Persiapan infrastruktur kesehatan juga akan dilakukan bersamaan dengan sosialisasi dan simulasi protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” ungkap Alexander.