Sandiaga Uno Evaluasi Pelaksanaan Tes Pramusim MotoGP 2022 

Tuesday, 15 February 22 Bonita Ningsih

Rangkaian tes pramusim Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP Mandalika 2022) telah berhasil digelar. Kegiatan ini telah dilakukan pada tanggal 11 hingga 13 Februari 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, NTB.

Tes pramusim MotoGP 2022 dilakukan sebagai uji coba kesiapan Indonesia dalam menyambut balapan utama MotoGP Mandalika pada Maret mendatang. Dengan keberhasilan ini, Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa Mandalika merupakan salah satu destinasi kelas dunia dan berkelanjutan.

“Alhamdulillah tes pramusim MotoGP berlangsung lancar dan sukses. Pelaksanaan kegiatan ini sudah mengikuti aturan Surat Edaran Satgas Covid-19 Nasional Nomor 5 Tahun 2022,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat Weekly Press Briefing Kemenparekraf secara virtual.

BACA JUGA:   Novotel Tangerang Hadirkan Pesona Cinta di Ranah Minang

Dalam pelaksanaannya, Sandiaga menilai penerapan protokol kesehatan di lokasi acara sudah berjalan dengan baik meskipun ada beberapa yang harus dievaluasi. Selain itu, kegiatan travel bubble juga berjalan dengan lancar mengikuti Surat Edaran dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.


“Kami lihat, ruang mobilisasi seluruh pelaku perjalanan luar negeri termasuk para pembalap tetap berada di dalam area bubble dan hotel. Misalnya saja di area pantai yang berada di belakang hotel tempat mereka menginap,” ucap Sandiaga lagi.

Sandiaga juga mencatat ada beberapa hal yang harus diperhatikan menjelang balapan utama MotoGP Mandalika Maret 2022 mendatang. Menurutnya, masalah utama yang harus diperhatikan adalah ketersediaan akomodasi di area Mandalika dan juga Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, akomodasi yang tersedia di sekitaran NTB tidak sebanding dengan jumlah penonton MotoGP yang telah ditargetkan pemerintah.

BACA JUGA:   Lima Desa Wisata yang Dapat Dikunjungi Setelah Menonton MotoGP Mandalika

“Kita akan pastikan akomodasi saat MotoGP bulan depan harus tersedia dan mumpuni. Kita juga akan antisipasi tingkat hunian dari penginapan di sana agar persediaannya masih ada dan harga tidak melonjak,” katanya lagi.

Oleh sebab itu, Kemenparekraf, telah menempuh berbagai cara untuk mengatasi kekurangan akomodasi di sekitar Mandalika dan NTB. Beberapa di antaranya adalah berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menyediakan lebih banyak kamar hotel di sana.

BACA JUGA:   Jelang MotoGP, Kemenparekraf Perkuat Rantai Pasok Parekraf di Mandalika

Selain kamar hotel, Kemenparekraf juga akan memastikan ketersediaan homestay dan Sarana hunian pariwisata (Sarhunta) di wilayah NTB. Kemenparekraf juga akan menambah akomodasi di sekitar Mandalika dengan berkolaborasi bersama Bobobox dan juga Eiger.

“Kita akan menggaet beberapa operator penyedia akomodasi dan semuanya harus sudah tersertifikasi CHSE. Selain Mandalika, akomodasi di Bali juga akan menjadi perhatian kami karena di sana banyak mendapatkan limpahan tingkat hunian dari penonton MotoGP,” jelasnya lagi.