Bisnis properti memang sedang surut. Menurut Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata, hal itu disebabkan daya beli masyarakat yang turun. Senada di Jawa Timur, bisnis perumahan juga sedang stagnan. Pertandanya, pameran-pameran perumahan di Surabaya menciut volumenya.
Namun, Decoration Interior Expo (Decorintex) yang digelar enam kalinya, justru menunjukkan tanda-tanda bisnis interior–termasuk desain interior–tak begitu terganggu. “Pameran ini dulunya merupakan bagian dari pameran Indobuiltech. Atas masukan teman-teman, kami memisahkan interior menjadi pameran yang mandiri,” ujar Dadan Kushendarman, Presiden Direktur Debindo Mitra Tama.
Pameran yang diadakan di Convention Hall Grand City Surabaya itu menampilkan produk desain dekorasi, interior, arsitektur, alat elektronik rumah tangga, dan berbagai produk bahan bangunan. Pameran ini juga diikuti produsen, arsitek, konsultan, kontraktor, pengembang real estate hingga akademisi.
Para akademisi dan konsultan itulah yang memberi konsultasi gratis mengenai desain interior kepada para pengunjung. Inilah yang membuat pameran ini kian menarik. Menurut Direktur Debindo Mitra Tama Budiono, pameran ini melibatkan pula beberapa asosiasi, di antaranya KADIN Jatim, INKINDO, Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), lkatan Arsitek Indonesia (IAI), Ikatan Arsitek Landscape Indonesia (IALI ), Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), serta kalangan sivitas akademika dari ITS 10 November Surabaya, UK Petra, dan Universitas Ciputra.
Kalangan akademisi dan konsultan itulah yang membuat pameran ini menjadi berbeda dengan pameran sejenis. Kolaborasi yang baik antara Debindo Mitra Tama dan kalangan akademisi mampu menghadirkan acara yang bermanfaat bagi peserta dan mahasiswa, semisal workshop dan talk show desain interior, talk show arsitektur, bisnis event, tren, dan pameran.
“Decorintex 2018 bisa menjadi tujuan bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi yang Iengkap dan menentukan pilihannya dalam mempercantik rumahnya,” ujar Budiono.
Pameran yang diikuti 80 peserta, baik dari pabrikan internasional maupun nasional, ini ke depan juga akan lebih fokus ke alat-alat elektronik rumah tangga. “Pameran sejenis di Singapura dan Jepang mengenai desain interior, juga diikuti pabrikan raksasa untuk alat-alat rumah tangga. Untuk tahun ini, hanya satu-dua, tapi tahun depan kami akan mengundang mereka,” papar Dadan.
Pameran yang dikunjungi lebih dari 25.000 orang ini juga menyediakan satu hal yang unik. Debindo Mitra Tama misalnya, menghadirkan kafe Rollaas, anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII. Booth Rollaas yang didesain unik itu menghadirkan kopi-kopi pilihan hasil dari PTPN XII, yang membuat pameran ini memiliki pemberhentian bagi para pengunjung dan peserta untuk berdiskusi lebih lanjut.
“Kafe tempat ngopi dan mengudap makanan kecil menjadi pembeda pameran ini dibanding pameran lainnya,” imbuh Budiono.
Pameran ini berhasil mendatangkan 25.000 pengunjung lebih. Sementara transaksi tidak langsung terjadi di lokasi pameran mengingat stan merupakan ajang konsultasi antara konsumen dan produsen.
The 6th Decoration Interior Expo (Decorintex)
Lokasi: Convention Hall Grand City Surabaya
Waktu: 8-12 Agustus 2018
Peserta: 80 peserta
Pengunjung: lebih dari 25.000
KOMENTAR
0