Sebuah penelitian terhadap hotel dan operator pariwisata dalam program EarthCheck, yang mengukur dampak sebuah perusahaan terhadap lingkungan, menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan pariwisata berbasis ekoturisme atau ramah lingkungan setiap tahunnya dapat mengurangi pemakaian air hingga 6 persen, mengurangi pemakaian listrik hingga 7 persen, dan pengurangan pembuangan sampah hingga 15 persen. Hal tersebut setidaknya dapat menghemat pengeluaran hingga 10.000 dolar terhadap biaya operasional tahunan.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Susanne Becken, profesor jurusan Sustainable Tourism dari Universitas Griffith. Ia menganalisis data dari 1.047 bisnis yang berpartisipasi dalam program EarthCheck, termasuk Banyan Tree, Peninsula, dan Taj Hotels.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa penghematan terbesar terjadi pada tahun pertama, dan di tahun-tahun berikutnya tetap terjadi penghematan secara stabil. Perusahaan pun mendapatkan keuntungan dari penghematan bergabung dalam program EarthCheck,” ujar Dr. Susanne.
Stewart Moore, CEO of EarthCheck, mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut sudah sejalan dengan misi perusahaannya untuk memopulerkan gerakan ramah lingkungan.
“Pemerintah dan operator pariwisata biasanya selalu menolak untuk disertifikasi karena membutuhkan banyak waktu dan sumber daya, dan mereka tidak mengetahui keuntungan jangka panjang yang diberikan apabila perusahaan mereka sudah ramah lingkungan,” ujar Moore.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa industri pariwisata dapat membuat suatu perbedaan baik kepada lingkungan maupun terhadap kebutuhan operasional mereka,” tambah Moore.
EarthCheck saat ini digunakan oleh 32 sektor industri pariwisata di lebih dari 70 negara.
Penulis: Hanifah Mutiara Sylva
KOMENTAR
0