Lebih Banyak Turis Daripada Penduduk Belitung

Wednesday, 28 October 15 Venue

Pulau Belitung terdiri atas dua kabupaten, yakni Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur. Suksesnya film Laskar Pelangi yang mengambil lokasi di Belitung Timur secara tidak langsung menjalar ke Kabupaten Belitung, sebab pintu masuk ke Pulau Belitung berada di Kabupaten Belitung serta lokasi syuting film tersebut juga berada di Kabupaten Belitung.

Kab. Belitung ternyata juga memiliki obyek wisata yang tak kalah dengan Belitung Timur, terutama dalam hal wisata bahari. Melihat potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Belitung berencana membawa pariwisata Belitung ke level selanjutnya, yakni menjadi destinasi wisata insentif, tidak hanya sebagai destinasi wisata massal (mass tourism).

Sayangnya, niat besar Pemkab Belitung tersebut masih terganjal beberapa masalah. Dalam sebuah workshop incentive travel yang diadakan di Hotel Hatika pada 25-26 Oktober 2015, Sahani Saleh selaku Bupati Belitung mengatakan, ada tiga hal utama yang masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi Belitung untuk menjadi destinasi wisata insentif, yaitu sumber air bersih, bandara internasional, dan listrik.

BACA JUGA:   10 Kode Etik Pariwisata Global

Pemkab Belitung bersama pemerintah pusat saat ini sedang berusaha untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut. Misalnya, saat ini Bandara H.A.S Hanandjoeddin sedang diperluas dan diperpanjang landasan pacunya. Meskipun belum berstandar internasional, tapi Sahani Saleh berharap itu merupakan titik awal untuk menjadi bandara internasional pada tahun berikutnya.

Untuk permasalahan listrik, Sahani Saleh sedang meminta komitmen PLN sebagai pemasok listrik tunggal di negeri ini untuk menambah daya listrik di Belitung. Apalagi, saat ini Belitung juga dicanangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus oleh pemerintah, jadi sudah selayaknya infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Khusus juga diperbaiki.

Untuk Kawasan Ekonomi Khusus tersebut, Pemkab Belitung saat ini sedang proses kelengkapan dokumen dan menanti investor untuk masuk. “Namun, bagaimana kita mau jualan kalau infrastrukturnya belum lengkap? PLN belum berani memberikan pernyataan dukungan, tapi Kementerian Perhubungan dan Telkom sudah berani memberikan pernyataan untuk mendukung kami,” ujar Sahani Saleh.

BACA JUGA:   10 Commandment Incentive Travel

Harapannya, dengan siapnya infrastruktur dan fasilitas pendukung di Belitung, kunjungan wisatawan ke Belitung akan meningkat, terutama untuk perjalanan insentifnya. “Dari awal Januari 2015 hingga September 2015 ini saja total kunjungan wisatawan sudah 250.000, dan sekitar 20 persennya adalah wisatawan mancanegara. Angka itu sudah melebihi jumlah penduduk Belitung yang hanya 180.000 orang,” ungkap Sahani Saleh. “Belitung juga dikunjungi rombongan yacht dari Sail Indonesia sehingga itu membantu jumlah wisman yang datang.”

Selain aksesibilitas dan atraksi wisata yang masih kurang, jumlah kamar di Belitung juga belum memadai. Saat ini di Belitung baru ada dua hotel bintang 4, dan beberapa hotel bintang tiga. Total jumlah kamar yang ada di Belitung juga baru 1.600 kamar. Tentu jumlah kamar tersebut belum representatif untuk menjamu rombongan perjalanan insentif yang umumnya dalam jumlah besar.

“Saat ini sudah ada pengajuan pembangunan 16 hotel baru, tapi banyak juga yang terhambat, ya itu karena persoalan listrik. Ada hotel yang berlantai empat, tapi lift-nya hanya sampai lantai dua karena listriknya tidak kuat,” kata Sahani.

BACA JUGA:   Tiga Tren Utama Sektor Pariwisata di Asia Pasifik

Untuk sumber daya manusia di bidang pariwisata pun tak jauh berbeda. Seperti yang diakui oleh Sahani, bahwa secara umum SDM-nya belum siap. Saat ini Belitung baru memiliki SMK Pariwisata.

“Pada 2015 ini kami masih berkemas memperbaiki masalah tersebut. Jika semuanya sudah selesai, barulah Belitung dapat diluncurkan menjadi destinasi wisata insentif pada 2016,” ujar Sahani Saleh, Bupati Kabupaten Belitung. (Baca juga: Pengeluaran Wisatawan Muslim Berpusat di Asia Pasifik)

Penulis: Harry Purnama