Pada 31 Maret 2021, RedDoorz secara resmi meluncurkan lini hotel terbaru berupa Sans Hotel di empat kota berbeda. Peluncuran Sans Hotel akan memberikan warna baru bagi bisnis RedDoorz karena menawarkan konsep dan target pasar yang berbeda.
Adil Mubarak, Vice President Operations RedDoorz, mengaku optimistis bisnis Sans Hotel dapat berjalan dengan baik meskipun diluncurkan di tengah pandemi COVID-19. Menurutnya, saat ini pariwisata sudah mulai kembali bangkit akibat adanya travel bubble di beberapa negara.
“Saya yakin pariwisata akan segera pulih lagi, meskipun kita tidak tahu waktu pastinya. Dengan adanya travel bubble juga akan membantu bisnis ini karena pasca-pandemi banyak orang yang ingin melakukan traveling,” ungkap Adil.
Hal ini diperkuat dengan hasil riset online internal yang dilakukan RedDoorz pada Desember 2020. Riset tersebut menyebutkan bahwa sebanyak 53,3 persen masyarakat percaya diri untuk berlibur di tahun 2021 dan hanya 36,5 persen masyarakat yang masih mempertimbangkan untuk melakukan perjalanan.
“Hasil riset tersebut dapat menjangkau 6 hingga 12 bulan ke depan sehingga ini menjadi kesempatan yang baik buat Sans untuk mencari konsumen baru. Saat ini juga menjadi waktu yang tepat untuk berinovasi dan menghasilkan ide-ide baru di dalam Sans,” jelas Adil.
Menurut Adil, Sans Hotel sudah memiliki kriteria yang tepat agar akomodasinya dapat dinikmati oleh kaum milenial dan gen Z yang merupakan target pasar Sans Hotel.
“Kita sudah pelajari kebiasaan dari grup milenial di Indonesia saat melakukan staycation, bagaimana cara memilih akomodasinya dan berapa biaya yang akan mereka keluarkan. Banyak fasilitas unik dan menarik yang akan kami hadirkan sehingga banyak pelanggan yang memilih Sans untuk menginap,” ucapnya lagi.
Ada tiga tipe kamar yang akan dihadirkan Sans Hotel, yakni Deluxe, Executive, dan Sans Suite. Setiap hotel harus memiliki minimal 30 kamar dengan tiga tipe tersebut untuk mengakomodir kebutuhan para tamu yang datang.
“Setiap Sans Hotel juga wajib menyediakan fasilitas khusus untuk ruangan bersantai dan bermain. Di sana, akan disediakan permainan unik supaya orang-orang yang pergi ke properti tersebut dapat relax, chill, dan terkoneksi,” ungkapnya.
Di awal pembukaannya, Adil menargetkan Sans Hotel mampu mendapatkan okupansi rata-rata di angka 60 persen. Jumlah ini disesuaikan dari daerah masing-masing yang menghadirkan Sans Hotel, yakni di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya.
“Kalau dilihat dari statistik hotel di Indonesia rata-rata itu di angka 35 persen, tetapi kami yakin di angka 60 persen. Faktor-faktor yang sudah disebutkan sebelumnya itu dapat mendukung terwujudnya target ini,” kata Adil lagi.
KOMENTAR
0