Mengakhiri kuartal pertama di tahun 2020, Colliers International Indonesia membuat laporan terkait pasar properti di Jakarta dan hotel di Bali, mulai dari temuan yang didapat hingga proyeksi ke depannya selama tahun 2020.
Melalui konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Ferry Salanto selaku Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia membagi informasinya terkait kondisi terkini pasar properti Jakarta dan hotel Bali. Ia menjelaskan, dari pasar properti yang ada saat ini, hotel menjadi sektor yang paling terdampak dari kasus pandemi COVID-19.
“Ranking teratas yang paling terkena imbasnya jelas hotel. Ini terjadi karena hotel ‘kan berhubungan dengan orang banyak ya, jadi sudah pasti dihindari oleh masyarakat di tengah pandemi COVID-19 ini,” ujar Ferry.
Lalu, di urutan kedua ditempati oleh sektor pusat perbelanjaan yang terkena imbas dari penyebaran COVID-19. Hal ini terlihat dari banyaknya ritel-ritel yang menutup sementara tokonya di pusat perbelanjaan.
“Mal menjadi urutan kedua teratas karena di sana ‘kan orang dibatasi untuk berkunjung, jadi banyak ritel yang memutuskan untuk menutup tokonya di sana. Kalau mereka dipaksa untuk beroperasi, pasti tidak akan seimbang dengan pemasukannya,” jelasnya lagi.
Sementara itu untuk apartemen, kondisinya memang sudah berjalan agak lambat meskipun tidak terjadi wabah COVID-19 ini. Ferry mengatakan, di kondisi normal pun tidak ada pemasok di sektor apartemen selama kuartal pertama di tahun 2020.
Mengakhiri kuartal pertama di tahun 2020, Colliers International Indonesia membuat laporan terkait pasar properti di Jakarta dan hotel di Bali, mulai dari temuan yang didapat hingga proyeksi ke depannya selama tahun 2020.
Melalui konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Ferry Salanto selaku Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia membagi informasinya terkait kondisi terkini pasar properti Jakarta dan hotel Bali. Ia menjelaskan, dari pasar properti yang ada saat ini, hotel menjadi sektor yang paling terdampak dari kasus pandemi COVID-19.
“Ranking teratas yang paling terkena imbasnya jelas hotel. Ini terjadi karena hotel ‘kan berhubungan dengan orang banyak ya, jadi sudah pasti dihindari oleh masyarakat di tengah pandemi COVID-19 ini,” ujar Ferry.
Lalu, di urutan kedua ditempati oleh sektor pusat perbelanjaan yang terkena imbas dari penyebaran COVID-19. Hal ini terlihat dari banyaknya ritel-ritel yang menutup sementara tokonya di pusat perbelanjaan.
“Mal menjadi urutan kedua teratas karena di sana ‘kan orang dibatasi untuk berkunjung, jadi banyak ritel yang memutuskan untuk menutup tokonya di sana. Kalau mereka dipaksa untuk beroperasi, pasti tidak akan seimbang dengan pemasukannya,” jelasnya lagi.
Sementara itu untuk apartemen, kondisinya memang sudah berjalan agak lambat meskipun tidak terjadi wabah COVID-19 ini. Ferry mengatakan, di kondisi normal pun tidak ada pemasok di sektor apartemen selama kuartal pertama di tahun 2020.
KOMENTAR
0