Pasar Seni Bermain 2025: Panggung Pertunjukan Insan Kreatif

Monday, 27 October 25 Erwin Gumilar
pasar seni bermain ashley hotel

Ashley Hotel Group berkolaborasi dengan Kementerian Ekonomi dan Kreatif (Ekraf) kembali menggelar acara tahunan Pasar Seni Bermain pada 22-24 Oktober 2025. Mengusung tema yang berfokus pada permainan, kegiatan ini menjadi platform strategis untuk memamerkan dan memajukan produk-produk kreatif lokal.

Pasar Seni Bermain edisi ketiga menampilkan lebih dari 20 Intellectual Property (IP) lokal dari berbagai subsektor kreatif, termasuk gim, seni rupa, kuliner, fesyen, dan kriya. Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan kesepahaman antara Kemenekraf dan Ashley Hotel Group sebagai komitmen nyata dalam mendukung industri kreatif Indonesia, khususnya sektor gim.

Acara ini memberikan momentum besar bagi para kreator gim Tanah Air. Mereka berkesempatan memperkenalkan karya-karya terbaru mereka melalui fasilitas PlayStation 5 (PS5) yang tersedia di Family Room Ashley Hotel Group. Kolaborasi tahun ini juga ditandai dengan peluncuran empat gim buatan Indonesia, yang kini akan tersedia di Family Room hotel tersebut.

BACA JUGA:   Pipin Wahyudi: Efisiensi Menjadi Kunci untuk Bersaing

Keempat game lokal tersebut adalah Petit Island, Gigapocalypse, Kitaria Fables, dan Knight vs Giant: The Broken Excalibur. Gim-gim tersebut akan terinstal di unit Ashley Tanah Abang dan Ashley Tugu Tani. Di Ashley Tanah Abang, fasilitas PS5 tersedia pada Family Room Thematic (6 kamar). Sementara di Ashley Tugu Tani, PS5 hadir di Family Loft Room (9 kamar).

Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, mengungkapkan apresiasinya terhadap Ashley Hotel yang bersedia berkolaborasi dengan Kementerian Ekraf. Ia berharap acara ini dapat menginspirasi hotel-hotel lain di Indonesia.

Dirinya menjelaskan bahwa banyak karya kreatif anak bangsa yang sudah diakui dunia, termasuk board game dan gim buatan anak bangsa, tapi justru belum dikenal luas di dalam negeri. “Karena itu, kami ingin menggandeng hotel-hotel anggota PHRI agar bisa menjadi playground bagi pelaku ekonomi kreatif. Kami siap membantu mengkurasi produk dan menampilkan karya terbaik dari berbagai daerah, agar kekuatan ekonomi kreatif Indonesia semakin terlihat,” ujar Irene.

BACA JUGA:   Holiday Inn Express JIExpo Hadirkan Jakarta Street Food

Sementara itu, Direktur Operasional Ashley Hotel Group, Ade Norwenda, menyampaikan bahwa Pasar Seni Hotel Ashley ketiga ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung industri kreatif lokal dan budaya Indonesia. “Sejak pertama kali diselenggarakan, setiap Pasar Seni selalu mengusung tema berbeda, namun satu hal yang tidak pernah berubah adalah cinta kami terhadap budaya Betawi dan budaya lokal Indonesia,” ungkap Ade.

BACA JUGA:   Bobopod Thamrin Hadir di Lokasi Paling Strategis Jakarta

Pasar Seni Bermain, menurut Ade, menghadirkan ruang yang menyatukan seni, permainan, dan teknologi. “Melalui peluncuran lima gim ramah anak karya Indonesia, kami berharap langkah kecil ini dapat menjadi awal dari gerakan besar untuk memperkuat industri kreatif dan pariwisata keluarga di Tanah Air,” ujar Ade lagi.

Dengan menghadirkan pojok board game lokal dan menyatukan elemen seni, permainan, dan teknologi, Pasar Seni Bermain 2025 bukan hanya pameran, tetapi juga ruang yang memperkuat industri kreatif lokal dan mendorong pariwisata keluarga di Indonesia.