The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery Gelar Abhinaya Abyakta Batik Jogja

Thursday, 06 October 22 Bonita Ningsih

Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2022, The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery, menggelar serangkaian acara secara hybrid pada tanggal 2 Oktober 2022. Digelar di Tamansari Pool, The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery, hotel bintang 5 dari grup Accor ini menyelenggarakan kegiatan fashion show, pelelangan kue bermotif batik sepanjang 1×3 meter, demo melukis batik, hingga pameran. 

Pada tahun ini, The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery, mengangkat tema acara “Abhinaya Abyakta Batik Jogja”. Tema tersebut diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya “Semangat Berkembang Batik Jogja”.

Acara ini digelar dengan tujuan untuk melestarikan dan menumbuhkan kecintaan serta kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia. Selain itu, dapat menambah wawasan tentang batik, mendukung UMKM lokal, dan membantu para pelaku ekonomi kreatif agar dapat terus berkembang dan semakin sukses.

BACA JUGA:   Menikmati Mi Ayam dan Bakso Versi Hotel Bintang 4

Adi Satria, Senior Vice President Operations and Government Relations, Accor Indonesia & Malaysia, mengatakan acara ini dilakukan untuk memperkuat posisi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia yang ditetapkan oleh World Craft Council (WCC) sejak tahun 2014. Acara ini juga sebagai bentuk komitmen Accor untuk melanjutkan kerja sama pada program pemerintah dalam kampanye #BanggaBuatanIndonesia #BeliKreatifLokal #WonderfulIndonesia dan lainnya. 

“Semoga dukungan kemitraan dengan para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif binaan terus dikembangkan. Sampai saat ini secara berkelanjutan kami memberikan ruang dan waktu promosi di area hotel-hotel, selain juga menyerap dan menggunakan produk-produk lokal mereka dalam operasional hotel,” jelas Adi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, memberikan apresiasi kepada grup Accor dan The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery karena telah berhasil menggelar acara Abhinaya Abyakta Batik Jogja. Melalui acara ini dia berharap agar semakin banyak masyarakat yang bangga terhadap produk lokal khususnya batik. Dengan rasa bangga tersebut dapat memberikan pengaruh positif bagi perekonomian serta memperluas lapangan kerja.

BACA JUGA:   Beli Makanan Gratis Menginap di Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum

“Mari dukung terus batik, kekayaan warisan bangsa Indonesia, serta dukung hasil karya para desainer anak bangsa, pengrajin dan industri kreatif lokal sehingga mereka dapat terus maju dan berkembang,” ucap Sandiaga.

Acara tersebut menggandeng 11 desainer lokal yang tergabung dalam APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa di antaranya yaitu Sugeng Waskito, Zamwarir, Lusi Ekawati, Essy Masita, Ani Seto, Linda Susanti, Vitalia Pamoengkas, Dewi Deeje, Adewani Lubis, Yovi Asdi, Tarimade.

Ada juga 42 UMKM Batik yang ada di Yogyakarta yaitu Paras Ayu Jogja, Batik Namburan, Aishwarya Batik, Malam Batik, Hepi Kalista, Batik Nitik Trimulyo, Batik Tulis Artdhiaksa, Batik Dewani, Benanglusi, Rumah Batik Jinggar, Etnik Gendhis, Gee Batik, Griya Ageman, Deeje Batik, Tina Batik, Mutiara Batik, Batik Gallery, Kresno Gallery, Falihah Batik & Fashion, Batik Budi Harjana, Dnok Ami, Ecolanang, Batik Gandhes, Hastamy Batik, Jannah Batik, Batik Karya Muda Mandiri, Sawung Kelir, Kelompok Sekar Batik Jatimas Permai, Batik Ceduy, Maroef Batik, Duomeco, Fitri Collection, Batik Darmo, Batik Arin, Gooninks Batik, Manggar Natural, Candra Batik, Savira Batik, Kelompok Paguyuban Batik Nyawiji Gilangharjo, House of Mia, Jendela Sibakul Diskop UKM.