Teknologi internet seolah telah menjadi kebutuhan pokok penduduk dunia karena banyak membantu memudahkan segala urusan. Salah satu yang paling banyak peminatnya menurut Silvia, CFO at IMS Indonesia, adalah media sosial. Menurutnya, banyak platform bermunculan seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan sebagainya.
“Semuanya itu berfungsi untuk memudahkan menjalin interaksi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (02/11/2021). Selain itu, lanjutnya, sekaligus sebagai tempat untuk berbagi pikiran, informasi, foto, ataupun video agar dilihat banyak orang.
Silvia mengatakan, tetapi dengan segala kemudahan yang tersedia, tentu harus tetap waspada dan perlu bijak dalam bermedia sosial agar tetap aman. “Jangan sampai hal yang harusnya menguntungkan malah berbalik jadi menimbulkan masalah yang tidak pernah kamu harapkan sebelumnya,” ujar dia.
Agar bisa menggunakan media sosial dengan tenang dan aman, Silvia mengatakan terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan agar menggunakan media sosial dengan bijak dan aman, yaitu:
- Berpikir sebelum mengunggah.
Banyak kejadian fatal akibat dari unggahan atau komentar seseorang di media sosial. Tak jarang pula orang lain sampai melaporkannya ke pihak berwajib gara-gara kalimatnya yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Jadi, harus berhati-hati. Jangan sampai menghina, memfitnah, mempermalukan orang lain di media sosial yang nantinya berujung masalah. Kamu bisa terjerat UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) kalau berkata-kata sembarangan.
- Jauhi emosi.
Hindari menggunakan media sosial saat sedang emosi atau marah. Ketika sedang marah, biasanya kita sudah tidak berpikir panjang lagi saat mengetik kata-kata. Tentu hal itu sangat berbahaya dan bisa membuatmu sangat menyesal akibat dampak buruk yang ditimbulkan.
- Silaturahmi.
Memanfaatkan media sosial untuk menjalin silaturahmi dengan teman, keluarga besar yang jarang ditemui karena kesibukan, tetangga, teman lama dan orang-orang yang pernah berinteraksi denganmu. Teknologi membantu menghubungkan kita dengan mereka yang tinggalnya jauh di sana.
- Buku lebih baik.
Internet memang menyajikan banyak sekali informasi mengenai hal yang ingin kita cari. Tapi sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di media sosial akurat dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya alias hoaks. Kalau salah sumber, kamu dan orang lain pun ikut merasakan dampaknya. Jadilah pengguna media sosial cerdas. Jadi, ketimbang mencari informasi di sumber yang tidak jelas, atau sudah mendapat informasi terpercaya tapi ragu, lebih baik lengkapi dengan membaca buku. Kalau tidak ingin membeli, bisa meminjam buku gratis di perpustakaan kota atau daerahmu dengan mendaftar menjadi anggota.
- Batasi menggunakan media sosial.
Teknologi seperti munculnya media sosial memang mampu membantu kita berinteraksi dengan mereka yang jauh dan jarang bisa ditemui. Tapi, bukan berarti itu sudah cukup. Sebisa mungkin, luangkan waktu untuk bisa bersosialisasi di kehidupan nyata. Sapalah tetangga di sekitar rumah jika kebetulan bertemu mereka. Pergilah berkunjung ke rumah sepupu, om, tante, tetangga dan teman untuk sekadar bertamu, membagikan makanan atau memberikan oleh-oleh kalau kebetulan habis pulang dari bepergian jauh.
- Etika.
Bersosialisasi di dunia maya ataupun nyata tentu harus ada etika. Kita tidak bisa seenaknya berperilaku atau menulis kata-kata apalagi sampai menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Setiap orang punya latar belakang budaya berbeda, hormati itu dan jangan pernah menghina ataupun merendahkan.
- Jaga privasi.
Jangan mudah membagikan informasi yang bersifat pribadi di media sosial. Terutama kalau kamu memiliki banyak teman yang sebenarnya tidak semuanya kamu kenal. Jangan mencantumkan alamat rumah, jadwal keseharian, kartu identitas diri, atau nomor kontak pribadi.
- Kenali teman.
Lebih baik memiliki sedikit teman di media sosial tapi kamu memang mengenal mereka, daripada banyak teman tapi sebagiannya orang yang tidak pernah kita ketahui. Belum tentu semua orang baik akan kita temui, termasuk di dunia maya, jadi berhati-hatilah saat menerima permintaan pertemanan atau pengikut (followers).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0