Dua Hal Agar UMKM Go International

Saturday, 07 August 21 Venue

Berbagai produk usaha yang dihasilkan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk ikut bersaing di pasar internasional. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang mudah diakses para pelaku usaha, terutama pengusaha baru dari kalangan milenial dan generasi Z.

Kondisi tersebut, menurut Jonathan Adi Prabowo, CEO Good Craft Indonesia, bisa menjadi peluang menjanjikan bagi para pengusaha UMKM Indonesia. “Selain memiliki pengaruh yang besar bagi UMKM, kegiatan ekspor juga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19,” katanya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021).

Jonathan mengatakan, masih banyak pelaku usaha yang belum mengetahui bagaimana cara menjual produknya ke pasar internasional. “Sebenarnya terdapat dua hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa bersaing di tingkat internasional atau go international,” ujar dia.

BACA JUGA:   Rentan Merusak, Ini Jenis-Jenis Serangan Siber

Pertama, kata Jonathan, yaitu keunggulan kompetitifnya mesti ditingkatkan. Kedua, UMKM Indonesia harus makin berbasis digital dan teknologi baik dari sisi operasi maupun produk.

Dia mengatakan, sejumlah hal telah dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar UMKM kompetitif. Dari sisi perdagangan, mendukung penyediaan bahan baku, desain produk, sistem logistik,  dan lain-lain. “Jangan lupa perjanjian internasional juga merupakan fasilitasi tak langsung kepada UMKM.”

Adanya perjanjian perdagangan dan ekonomi, kata Jonathan, sangat membantu mendapatkan tarif preferensi dan fasilitas untuk mencapai standar-standar yang lebih tinggi. “Artinya UMKM akan bisa menjual barang dengan harga lebih rendah dan punya standar yang bisa diterima di negara mitra dagang Indonesia.”

BACA JUGA:   Melindungi Diri dari Bahaya Pornografi

Terkait dukungan teknologi, menurut Jonathan, pihaknya terus mendorong bukan hanya dari sistem pembayaran tapi juga sisi perdagangan. Dia mendorong, khususnya generasi muda agar makin produktif dan percaya diri dalam menghasilkan produk digital dan teknologi. Produk digital memiliki prospek yang sangat besar di masa depan untuk ekspor. Produk-produk digital seperti aplikasi dan game online akan makin besar pasarnya di masa depan.

“Kita punya potensi. Itu yang harus dikembangkan. Dan kita harus percaya diri bisa menghasilkan produk teknologi semacam itu. Saya sudah berkeliling dan bertemu generasi muda potensial soal itu. Ini peluang dan kita pasti bisa memanfaatkan peluang itu,” ujar Jonathan.

BACA JUGA:   Tiga Faktor yang Pengaruhi Risiko Kesopanan Netizen Indonesia

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).