Keamanan data pribadi di internet menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam bermedia sosial. Media sosial dapat menjadi wadah diskusi sekaligus tempat menyebarkan informasi, namun penyebaran informasi tersebut dapat mengancam privasi data.
“Walaupun media sosial banyak memberikan manfaat tapi pengamanan data pribadi harus diperhatikan dengan bijak,” kata Althofi Rozaan, Marketing Communication Generalist at Honeywell, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (14/9/2021).
Menurut dia, cara terbaik agar data pribadi tidak diretas dengan membuat akun media sosial yang menggunakan nama asli, tidak menyediakan informasi melebihi apa-apa yang dibutuhkan, dan mengetahui langkah-langkah seorang peretas.
“Berhati-hati dalam pemilihan foto, perhatikan IP address, pilih password yang aman, mengecek kebijakan privasi, mengubah setelan privasi, buatlah akun media sosial yang sesuai kebutuhan dan jika akun kita terindikasi teretas maka beralih ke email untuk mengamankan data,” ujar Althofi.
Menurut dia, mayoritas yang menjadi sasaran dan korban kriminalitas digital adalah perempuan. Cara mengantisipasinya dengan mengurangi penyebaran data pribadi di media sosial.
“Kita harus memastikan ada pengamanan siber pada aplikasi yang kita gunakan karena komnas HAM di Indonesia sangat menekan masalah terhadap kebocoran data pribadi,” tuturnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0