Data begitu mudahnya berseliweran di internet atau media sosial di era digital. Padahal, menurut Hendri Eko Purnomo, Guru Mapel Matematika SMAN 1 Paiton Kabupaten Probolinggo, sebetulnya Anda memiliki kendali atas data yang anda miliki.
“Agar data-data Anda tidak sampai disalahgunakan, ada beberapa tips bagaimana menjaga privasi di era digital,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (25/10/2021).
Tips menjaga privasi di era digital, di antaranya:
- Periksa Pengaturan Privasi Jejaring Sosial
Apabila Anda memiliki akun sosial, Anda mungkin akan terkejut betapa banyak data pribadi dalam jejaring tersebut yang dapat dilihat siapa saja di internet secara default. Karenanya, disarankan untuk selalu memeriksa pengaturan privasi Anda. Bisa dengan membagi informasi mana yang dapat dibagikan kepada orang asing dan untuk teman, atau bahkan tidak ada orang selain Anda.
- Jangan Menggunakan Penyimpanan Umum untuk Informasi Pribadi
Membagikan segala sesuatu pada jejaring sosial tidak pernah ada batasnya. Jangan menggunakan layanan online yang dimaksudkan untuk menyimpan informasi pribadi Anda. Misalnya, Google Documents bukanlah tempat yang ideal untuk menyimpan daftar kata sandi, dan Dropbox bukan tempat terbaik untuk pemindaian paspor Anda kecuali disimpan dalam arsip terenkripsi.
- Hindari Pelacakan
Ketika mengunjungi situs web, browser akan mengungkapkan banyak hal hingga riwayat selancar Anda. Pengiklan menggunakan informasi tersebut untuk melacak dan menargetkan Anda dengan iklan. Anda perlu menggunakan alat khusus seperti Kaspersky Internet Security untuk menghindari pelacakan Internet.
- Simpan Alamat Email Utama dan Nomor Ponsel Anda Tetap Pribadi
Apa yang dapat ditimbulkan dari berbagi alamat email dan nomor telepon pribadi? Akan banyak terdapat spam di kotak masuk email dan ratusan panggilan robot pada ponsel Anda. Apabila Anda harus membagikan informasi ini untuk layanan Internet dan toko online, jangan membagikannya kepada orang-orang asing secara acak di jejaring sosial. Selalu pertimbangkan untuk membuat alamat email terpisah, sekali pakai dan, jika mungkin, nomor telepon terpisah untuk jenis kasus-kasus seperti ini. Buat akun email tambahan dan membeli kartu SIM tambahan untuk dapat digunakan berbelanja online dan situasi lain yang mengharuskan Anda berbagi data dengan orang asing.
- Menggunakan Aplikasi Pesan dengan Enkripsi End-to-end
Sebagian besar aplikasi pesan modern menggunakan enkripsi, tetapi dalam banyak kasus itulah yang mereka sebut sebagai enkripsi transit – pesan didekripsi di pihak penyedia layanan dan disimpan pada servernya. Bagaimana jika seseorang meretas server itu? Jangan mengambil risiko untuk itu. Pilihlah enkripsi end-to-end, karena dengan cara tersebut, bahkan penyedia layanan perpesanan tidak dapat melihat percakapan Anda. Misalnya WhatsApp.
- Gunakan Kata Sandi Yang Aman
Menggunakan kata sandi lemah untuk melindungi informasi pribadi anda sama saja dengan meneriakkan informasi itu kepada orang yang berlalu lalang. Karenanya, gunakan kata sandi yang cukup panjang (12 karakter dan lebih) dan berbeda untuk setiap layanan.
- Tinjau Izin untuk Aplikasi Seluler
Aplikasi seluler meminta izin Anda untuk mengakses kontak atau file dalam penyimpanan perangkat, menggunakan kamera, mikrofon, geolokasi, dan sebagainya. Beberapa aplikasi memang benar-benar tidak dapat bekerja tanpa izin ini, tetapi beberapa menggunakan informasi ini untuk membuat profil Anda bagi pengiklan.
- Amankan Ponsel dan Komputer Anda dengan Kata Sandi
Komputer dan ponsel memiliki banyak data yang lebih baik untuk dirahasiakan, jadi lindungilah dengan kata sandi yang kuat.
- Nonaktifkan Pemberitahuan Layar Kunci (Lock screen Notification)
Lindungi ponsel Anda dengan kata sandi yang panjang dan aman, tetapi membiarkan pemberitahuan di layar kunci muncul begitu saja? Sekarang setiap orang bisa saja melihat dan mengetahui urusan Anda. Agar informasi itu tidak muncul di layar yang terkunci, atur notifikasi dengan tepat.
- Tetap Menjaga Privasi di Jaringan Wi-fi
Jaringan Wi-fi publik biasanya tidak mengenkripsi lalu lintas. Itu berarti siapa pun di jaringan yang sama dapat mencoba mengintip lalu lintas Anda. Hindari mengirimkan data sensitif apa pun – login, kata sandi, data kartu kredit, dan sebagainya melalui Wi-fi publik, dan gunakan VPN untuk mengenkripsi data anda serta melindunginya dari pengintaian.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0