Enam Tips Aman Bertransaksi Digital

Thursday, 02 September 21 Venue

Digitalisasi menjadi satu pilihan model bisnis baru yang didukung oleh perubahan preferensi masyarakat dalam bertransaksi di bidang keuangan. Sehingga tanpa disadari sudah menjadi budaya baru.

Bank Indonesia pada akhir September 2020 mencatat, transaksi digital yang mencakup digital banking dan transfer meningkat pesat yakni sebesar 37,8%. Peningkatan ini diikuti juga dengan peningkatan penggunaan uang elektronik sebesar 24,42%.

“Meningkatnya penggunaan uang eletronik, di saat yang bersamaan, masih banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan lembaga keuangan terhadap masyarakat,” kata Ari Prastiawan, Founder AirprasTicket, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Selasa (31/8/2021).

Hal tersebut, lanjut dia, mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat khususnya kaum milenial terhadap industri jasa keuangan. “Oleh karena itu, trust adalah pondasi dasar dalam membangun industri keuangan yang kokoh di setiap negara,” ujar Ari.

BACA JUGA:   Miliki Etika Cerdas dan Bijak Berinternet

Dia mengatakan, agar aman bertransaksi digital, diharapkan para konsumen atau masyarakat harus paham dan melek dengan teknologi. “Mayoritas kejahatan keuangan dunia maya terjadi akibat kelalaian atau kekurangpahaman konsumen terhadap risiko dan kewajiban yang harus dilakukan. Misalnya tidak sengaja memberikan PIN atau password kepada pihak yang mengaku dari bank.”

Ari menuturkan, terdapat enam tips yang harus dipahami dalam bertransaksi secara aman bagi masyarakat. Pertama, rutin mengganti password atau PIN dan tidak sembarangan memberikannya kepada pihak atau orang lain. Kedua, menghindari bertransaksi dengan penjual yang meminta pembayaran langsung ke rekening pribadinya. Ketiga, jangan lupa untuk selalu memantau notifikasi dari setiap transaksi.

BACA JUGA:   Alasan Anak Mengakses Pornografi

“Tips keempat, yang sering kita lupa itu hindari penggunaan Wi-fi publik dalam melakukan transaksi keuangan. Ini memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya pencurian data pribadi,” kata Ari. Sementara tips terakhir, lanjut dia, memilih berbelanja online yang terpercaya dengan memastikan adanya ikon gembok di sebelah alamat situs/website.

Ari mengingatkan agar lebih berhati-hati apabila ingin mengganti perangkat smartphone atau komputer dipastikan terhapus dengan benar jejak keuangannya di perangkat yang lama.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Memaksimalkan Internet Untuk Menjadi Pengusaha Digital

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).