Hindari Cyberbullying, Bijak Bermedia Sosial

Thursday, 01 July 21 Venue

Dampak cyberbullying terhadap korban sangat mengkhawatirkan. Beberapa kasus di luar negeri mengakibatkan korban cyberbullying melakukan tindakan fatal hingga mengorbankan nyawa. Cyberbullying memungkinkan korban menarik diri dari lingkungan, mengganggu psikologis, depresi, hingga bunuh diri.

Agung Gita Subakti, Lecturer Specialist S2, data dari Broadband Search mengatakan, di dunia maya perundungan atau bullying dikenal dengan sebutan cyberbullying yaitu tindakan yang merugikan atau menyakiti orang lain melalui penggunaan teknologi komputer dan internet.

Bentuk cyberbullying paling umum adalah flaming, yakni melakukan penyerangan verbal berupa hujatan, cacian, hinaan, atau panggilan buruk kepada seseorang di forum publik. Lanjutnya, terdapat harassment, fitnah, meniru, penipuan, penguncilan, dan cyber-stalking, atau penguntitan.

BACA JUGA:   Tidak Teliti, Ini Risiko dari Belanja Online

“Bentuk cyberbullying harassment bisa dilakukan oleh siapapun dan di mana pun. Dengan kebanyakan target atau korban adalah wanita maupun anak kecil,” ujar Agung, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (29/6/2021).

Bijak dalam bermedia sosial, kata Agung, dapat mengurangi cyberbullying, baik sebagai pelaku maupun korban. Cara mencegahnya dapat dilakukan dengan membatasi postingan, menghindari konten yang mengganggu, menyeleksi teman di media sosial, dan tidak sembarangan bercerita.

Tindakan preventif ini dapat dimulai dengan menanamkan prinsip pengguna media sosial memiliki beragam pandangan berbeda mengenai suatu postingan. Dari diri sendiri, bijak dan menimbang terlebih dahulu jika ingin berkomentar atau memposting sesuatu, terlebih jika menunjukkan ke arah cyberbullying. “Perbedaan presepsi biasanya terjadi di media sosial, hal tersebut mengundang pro dan kontra yang bisa berujung kepada cyberbullying,” tutur Agung.

BACA JUGA:   Tips Belajar Daring Dengan Efektif

Tidak menanggapi konten negatif di media sosial merupakan langkah bijak untuk menghindari cyberbullying. Selain itu, juga dapat memaksimalkan fitur block dan report untuk hal-hal yang tidak disukai untuk menghindari cyberbullying. Langkah terakhir istirahat dan menghindari menggunakan media sosial untuk sementara waktu.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Tingkatkan Brand Awareness dengan Strategi Pemasaran Konten

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).