Hoaks Terkait Covid-19 Lebih ‘Mematikan’ dari Virus

Friday, 06 August 21 Venue

Hoaks masih menjadi musuh berbahaya masyarakat. Selama Pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, hoaks kesehatan yang terkait virus corona justru lebih berbahaya dibandingkan virus itu sendiri.

“Penyebaran informasi palsu terkait Covid-19 lebih cepat dari penularan virus. Dampaknya justru lebih mematikan dari virus itu sendiri,” kata Eko Prasetyo, Co-Founder Syburst Corporation, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (5/8/2021).

Menurut Eko, bisa dibayangkan masih terdapat orang-orang yang tidak percaya adanya Covid-19. “Tidak percaya penanggulangan yang kita lakukan hari ini berdampak luar biasa,” ujarnya.

BACA JUGA:   Cara Melindungi Identitas Digital

Hingga hari ini, kata Eko, masih ada saja masyarakat dan bahkan tenaga kesehatan yang tidak percaya Covid-19. “Ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi semua orang, tidak hanya pemerintah dan tenaga medis di tengah upaya penanggulangan Covid-19.”

Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat temuan isu hoaks Covid-19 mencapai 1.786 dengan total sebaran 3.499. Informasi palsu ini tersebar di beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube. Sementara pada hari sebelumnya, hoaks yang tercatat sekitar 1.780 dengan sebaran sebanyak 3.925.

Eko mengatakan, peran masyarakat sipil penting untuk memberantas hoaks kesehatan, terutama terkait Covid-19. Masyarakat bisa semakin terbuka pemahamannya dan pada akhirnya mampu disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan.

BACA JUGA:   Memiliki Catatan Buruk di Media Sosial, Ini Dampaknya

“Peran dari civil society kita harapkan bisa bersama-sama memerangi hoaks kesehatan, terutama terkait Covid-19. Kami berharap masyarakat lebih terbuka lagi pemahamannya terkait situasi hari ini dan pemahaman terbuka kita harapkan menghasilkan penanggulangan yang lebih baik lagi ke depan, masyarakat lebih disiplin,” tuturnya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Bahaya Data Pribadi Menyebar

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).