Kemudahan Akses Internet Bikin Marak Penyebaran Konten Pornografi

Friday, 12 November 21 Venue

Kehadiran internet faktanya juga membawa dampak negatif. Salah satunya, menurut Neneng Yulianty, Guru Bahasa Inggris SMPN 4 Kota Bogor, ialah maraknya kejahatan siber, termasuk konten pornografi di dalamnya.

“Dengan memahami keamanan digital, kita mendukung aktivitas bermedia digital agar aman dan nyaman bagi setiap penggunanya,” kata dia dalam Webinar Literasi Digital di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021).

Pornografi, kata dia, termasuk ke dalam salah satu kejahatan siber. Kemudahan akses membuat peluang penyebaran konten pornografi sangat besar. Contoh kasus yang terjadi ialah iklan-iklan berbau pornografi saat anak sedang bermain game, menonton Youtube, bahkan saat belajar daring. “Langkah perlindungannya melalui peran aktif orangtua untuk memberikan perhatian lebih pada anak,” ujar dia.

BACA JUGA:   Agar Anak Tak Kecanduan Gawai

Selain itu, lanjut Neneng, orangtua turut berperan dalam mengenali lingkungan sekitar anak dan mengenali teman-temannya, melatih anak agar mampu berkata tidak terhadap ajakan pornografi, dan selalu mendampingi anak ketika mengakses internet. “Apabila anak sudah kecanduan pornografi, orangtua harus segera waspada,” kata dia.

Neneng mengatakan, terdapat ciri-ciri anak yang telah terdampak pornografi yaitu sering gugup saat berkomunikasi, senang menyendiri, tidak bisa lepas dari gawai, enggan belajar, serta tidak adanya gairah untuk beraktivitas. Akibat dari kecanduan pornografi itu meningkatkan eksporasi seks, remaja jadi suka berbohong, depresi, kecemasan berlebih, terganggunya pendidikan anak, dan terjadi penyimpangan seksual.

BACA JUGA:   Menegakkan Nilai Budaya di Dunia Digital

“Dari segi kedokteran, pornografi bisa merusak otak kita dengan hebat melalui mata. Banyak sekali efek atau pengaruh jelek pornografi pada anak,” ujar dia.

Di samping peranan orangtua, lanjut Neneng, anak juga harus memiliki pencegahan. Di antaranya membatasi penggunaan internet, mengakses konten-konten positif, menerapkan niat dan disiplin, tidak sembarangan klik suatu tautan, serta berteman dengan lingkungan yang jelas dan positif di media sosial. “Sayangi diri sendiri dengan tidak mengakses konten negatif di internet. Segala sesuatunya bisa terjadi di internet, jadi kita harus kuat dan pintar dalam membentengi diri sendiri,” kata dia.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Marak Berjualan Sistem Dropship

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).