Mendampingi Anak Secara Bijak di Dunia Online

Thursday, 01 July 21 Venue

Orangtua harus memiliki literasi digital agar dapat menyeimbangkan kemampuan anak zaman sekarang yang lebih mudah belajar teknologi. Hal ini dilakukan agar orangtua bisa memahami aturan-aturan di dunia digital serta konten-konten positif yang dapat dibagikan kepada anak.

“Khususnya untuk mencegah konten-konten negatif dikonsumsi anak dengan cara mendampingi anak secara bijak di dunia online,” kata Hellen Citra Dewi Psikolog & Senior Trainer SEJIWA saat menjadi pembicara di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Selasa (29/6/2021).

Hellen menyarankan orangtua untuk memasang fitur Parental Control di gawai anak. “Jangan lupa jelaskan dan diskusi kepada anak mengenai alasan-alasannya,” kata dia.

Dalam hal mengatur penggunaan gawai, orangtua perlu membatasi screen time atau durasi penggunaan gawai sehari-hari agar tidak berlebihan. Selanjutnya harus ada zona tanpa gawai yaitu ruang di mana tidak boleh ada penggunaan gawai secara pribadi. “Lakukan juga aturan screen breaks atau jeda waktu untuk beristirahat dalam penggunaan gawai.”

BACA JUGA:   Enam Modal Mencari Pekerjaan Di Era Digital

Hellen juga menyarankan orangtua dan guru untuk mendampingi anak saat mengakses internet dengan cara menjadi teman anak di media sosial. “Tanamkan juga kebiasaan baik pada anak dengan disiplin mematuhi aturan yang telah disepakati. Paling penting adalah pasang fitur Parental Control pada gawai anak, lalu jangan gunakan gawai sebagai alat pengasuhan anak,” tuturnya.

Dia juga meminta agar orangtua tidak memberikan penambahan screen time sebagai hadiah atau hukuman. “Fokuskan anak-anak di usia nol hingga 5 tahun untuk berkegiatan dan berkreativitas di dunia nyata,” ujar Hellen.

BACA JUGA:   Dampak Positif Digital Terhadap Dunia Pendidikan

Berbagai isu-isu online pada anak saat ini muncul, ketika interaksi sosial telah berubah menjadi daring. Misalnya child grooming, perundungan sosial di dunia maya, hingga adiktif anak terhadap game online maupun gawainya. Untuk menghadapi itu, orangtua harus dapat beradaptasi dengan zaman.

“Selain itu ubah gaya komunikasi orangtua yang biasanya otoriter. Kita berubah jadi orangtua yang asertif yang mau mendengarkan, menghargai pendapat anak kita dan mau ikut serta dalam suatu hal untuk mencapai kesepakatan,” kata Hellen.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Pentingnya UMKM Menerapkan Digital Marketing

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).