Lima Pedoman Cerdas Berinternet

Wednesday, 03 November 21 Venue

Komputer dan internet bukan lagi barang baru untuk anak di era digital seperti saat ini. Menurut M Hasan Abdillah, Founder Lembaga Lingkar Toleransi Indonesia, bisa dibilang mereka adalah generasi native yang lahir ketika perkembangan teknologi digital sedang berlangsung.

“Itu sebabnya para orangtua wajib mengajarkan anak cerdas berinternet,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (02/11/2021).

Menurut dia, hal ini tentu akan sulit untuk mencegah anak menggunakan internet. Sekalipun orangtua sudah menerapkan no screen time sejak bayi hingga balita, namun tetap saja saat usia jelang sekolah, anak-anak akan terpapar oleh internet.

Hasan mengatakan, maraknya orang dewasa yang menyebar hoaks dan provokasi di internet adalah tanda bahwa tak semua orang cerdas berinternet. Oleh karena itu menurutnya, terdapat lima pedoman cerdas berinternet, yaitu:

  • Hati-hati dalam berbagi

Seperti yang kita tahu kabar baik maupun buruk di internet bisa menyebar dengan cepat. Bila anak tidak memikirkan dengan matang sebelum berbagi informasi, tanpa disadari ia akan terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan, misalnya menjadi korban bullying, dianggap menyebarkan kabar bohong, atau bahkan menimbulkan permusuhan karena memprovokasi. Maka dari itu, jelaskan pada anak komunikasi di dunia maya sama seperti saat berbicara tatap muka dengan orang lain. Bila rasanya tidak pantas untuk dikatakan, maka hal tersebut juga tidak layak untuk di-posting.

  • Jangan mudah percaya dengan informasi palsu
BACA JUGA:   Ini Alasan Seseorang Melakukan Cyberbullying

Banyak informasi kesehatan, politik, agama, dan kejadiannya lainnya yang ada di media sosial, misalnya tips kesehatan, maupun mewaspadai hal tertentu. Sebagai orangtua dan guru, memiliki kemampuan untuk berpikir kritis adalah salah satu kunci agar tidak mudah terjebak pada hoaks yang banyak tersebar di media sosial. Kebiasaan cerdas berinternet inilah yang harus kita bagikan kepada anak nantinya.

  • Amankan rahasia Anda

Kerahasiaan data pribadi juga harus dijaga, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Salah satunya dengan membuat password yang hanya boleh diketahui oleh anak dan orangtua. Beritahu anak agar untuk tidak sembarangan berbagai password karena hal tersebut akan merugikan dirinya sendiri, misalnya data pribadinya dicuri untuk kepentingan yang tidak baik, akun media sosial dibajak, bahkan dapat membuat gawai terinfeksi virus. Maka dari itu buatlah password yang berbeda untuk setiap akun. Usahakan untuk mengganti password secara berkala demi keamanan.

  • Bersikap baik itu keren
BACA JUGA:   Upaya Melindungi Data Pribadi

Gunakan internet untuk membantu sesama, menambah pertemanan positif, dan menambah wawasan. Dengan begitu anak bisa memanfaatkan internet sebagai media belajar, misalnya dengan mengunduh permainan edukatif yang mengasah kecerdasan otak.

  • Komunikasikan ketika ragu

Orangtua dan guru memiliki peranan penting sebagai tempat anak berdiskusi tentang hal yang ia temukan di Internet. Untuk itu buatlah anak merasa nyaman dan percaya sehingga ia tidak malu atau segan untuk bertanya bila ada suatu hal yang membuatnya resah di internet. Tak perlu khawatir, jika Anda tidak menemukan jawaban atas pertanyaan anak, Anda bisa berdiskusi dengan orangtua lain atau guru sekolah tentang etika berinternet.

BACA JUGA:   Membangun Identitas Brand di Media Sosial

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).