Medsos, Bumerang Bagi Kesehatan Mental

Tuesday, 30 November 21 Venue

Mengakses media sosial (medsos) menjadi suatu kebiasaan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan banyak orang. Hampir semua orang saat ini, kata Kurniawan Amd, Founder & CEO Cosava Food & Owner One Chemical, akan otomatis membuka akun medsos di ponsel pintar mereka, entah itu sekadar untuk bertukar kabar dengan teman atau demi mendapatkan informasi situasi terkini di luar sana.

“Kemudahan bersosialiasi lewat medsos sering tidak disadari dapat berdampak negatif pada kesehatan mental,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (29/11/2021). “Apalagi cukup banyak pula konten-konten bernuansa negatif yang sayangnya tidak bisa selalu kita hindari,” tambah dia.

Dia mengatakan, banyak orang tidak sadar main media sosial bisa menjadi bumerang bagi kesehatan mental. Menurut dia, terdapat beberapa tips aman menggunakan media sosial, di antaranya:

  • Pilah-pilih konten yang mau dibaca
BACA JUGA:   Storytelling, Alternatif Cara Mengemas Wisata Budaya

Mengakses konten-konten negatif terlalu sering dapat menyebabkan Anda terus merasa stres sehingga tanpa sadar memunculkan respon kecemasan dan takut tak beralasan yang terlalu berlebihan (paranoid). Maka, Anda dapat menggunakan fitur mute atau blok yang ada di kebanyakan situs media sosial untuk menyaring konten yang mau Anda baca. Agar lebih terjamin aman dan tenang selama main media sosial, pastikan hanya mem-follow akun-akun resmi yang terpercaya, yang sebisa mungkin netral, dan yang tidak menebar kebencian atau kejahatan.

  • Follow hanya teman terdekat dan terpercaya

Pastikan orang-orang yang Anda ikuti (follow) adalah orang yang terdekat dan terpercaya. Tidak apa untuk sangat membatasi “kuota” following hanya beberapa orang tertentu. Cara ini bertujuan membatasi atau mencegah penyebaran isu-isu hoaks dan konten-konten penuh kebencian sampai kepada Anda. Di sisi lain, Anda juga tidak bisa sepenuhnya memahami atau mengubah jalan pikiran following. Beberapa orang kadang tidak menyadari ia sudah turut menyebarkan ketakutan, isu, dan bahkan kebencian kepada sesama di media sosial.

  • Berhati-hati menyebarkan berita
BACA JUGA:   Ragam Penipuan Online di Sektor Jasa Keuangan

Saatnya membenahi diri sendiri. Jika sudah menghindari orang-orang dan akun-akun yang menebar konten negatif, Anda juga perlu menghindari menyebarkan sesuatu yang berisiko menjadi sebuah perdebatan. Jadi, Anda juga perlu berhati-hati dalam menebar konten agar tetap aman main sosial media. Sebarluaskanlah info dan konten yang netral dan pasti bermanfaat positif buat orang banyak.

  • Batasi penggunaan media sosial

Berlama-lama scroll lini masa Facebook, Twitter, atau Instagram memang asyik. Namun sayang, hobi ini lama-lama bisa bikin kecanduan. Agar Anda tidak terus-terusan terpapar konten negatif yang malah membuat stres, batasilah waktu Anda untuk mengaksesnya.

BACA JUGA:   Dampak Negatif Sekolah Online pada Anak

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).