‘Pisau Bermata Dua’ Perkembangan Teknologi Indonesia

Tuesday, 30 November 21 Venue

Teknologi adalah salah satu unsur pokok dalam pembangunan yang terencana. Tanpa adanya perkembangan teknologi, kata Stephanie Olivia, Tenaga Ahli DPR RI, maka perubahan zaman tidak akan secepat dan secanggih seperti sekarang.

“Adapun kecanggihan teknologi informasi yang kita nikmati saat ini merupakan buah hasil yang dimulai dari proses panjang puluhan atau bahkan ratusan tahun kebelakang,” kata dia dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (29/11/2021).

Dia mengatakan, terlepas dari pesatnya evolusi teknologi, dampak positif maupun negatif di lingkungan pun tidak bisa dihindarkan. Tidak hanya berdampak ke sektor komunikasi, namun juga terasa hingga sektor pendidikan, manufaktur, kesehatan, hingga sistem pertahanan.

“Terlepas dari dominasi yang terjadi, perkembangan teknologi seakan menjadi pisau bermata dua, dimana selain membawa manfaat juga sewaktu-waktu bisa melukai,” kata Stephanie.  “Terdapat dampak positif dan negatif perkembangan teknologi yang banyak terjadi,” tambah dia.

BACA JUGA:   Content Creator Harus Ikuti Tren dan Etika Digital

Stephanie mengatakan, terdapat banyak pengaruh positif yang ditimbulkan berkat adanya perkembangan teknologi. Beberapa contoh positif dari perkembangan teknologi yaitu:

  • Membuka Lapangan Kerja Baru

Berkat adanya internet, saat ini ada puluhan jenis pekerjaan baru yang tersedia di Indonesia. Mulai dari admin sosial media, programmer, web developer, SEO Specialist, content writer, dan masih banyak lainnya.

  • Mempermudah Pertukaran Informasi

Jika di era 90-an dulu informasi masih menyebar melalui surat kabar, radio, televisi, atau telegram. Maka di periode tahun 2010-an penyebaran informasi mayoritas terjadi secara online melalui internet. Kelebihan dari teknologi ini adalah adanya distribusi konten yang hampir mendekati real time, dan bisa diakses selama 24 jam.

  • Memudahkan Proses Jual-beli

Siapa yang tidak kenal Shopee? Website e-commerce yang memiliki warna khas jingga tersebut saat ini mendominasi pasar jual-beli secara online di Tanah Air. Tak main-main, setiap bulan ada jutaan transaksi yang terjadi di website ini. Alhasil, tidak perlu pusing mencari mall jika lokasi tempat tinggal berada di daerah terpencil.

BACA JUGA:   Mempersiapkan Rekam Jejak Digital

Stephanie mengatakan, jika dibandingkan dengan dampak positif, kemunculan dampak negatif perkembangan teknologi sejatinya masih belum banyak dirasakan oleh pengguna di Indonesia. Kendati demikian, sebenarnya ada banyak bahaya yang mengancam generasi muda jika kita tidak mampu mengontrol diri sendiri.

Dia mengatakan, terdapat beberapa contoh dampak negatif perkembangan teknologi, di antaranya:

  • Menurunnya Sosialisasi Antarmanusia

Salah satu akibat dari munculnya alat komunikasi adalah mulai berkurangnya sentuhan atau interaksi antarmanusia secara langsung. Saat ini, mayoritas orang bahkan terkesan “menggampangkan” karena apa-apa sudah bisa dilakukan secara online.

  • Teknologi Menggantikan Manusia

Revolusi ini tercatat meninggalkan dampak mendalam bagi kondisi sosial, dimana di satu sisi mampu memberikan keuntungan produksi, namun di sisi lain mengurangi tenaga kerja secara signifikan.

BACA JUGA:   Cyber Bullying, Dampaknya Bikin Trauma

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).