Era Industri 4.0 membentuk ekosistem baru berbasis digital. Seluruh dunia pun terkoneksi dengan internet. Selain itu, menurut Moch. Ismanu Roziqi, Wakil Ketua II Relawan TIK Tulungagung, era Industri 4.0 mempengaruhi berbagai sektor, termasuk sektor pariwisata.
“Contohnya, kini para travelers cukup mengandalkan platform digital untuk mencari, memesan, bahkan melakukan pembayaran,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (28/10/2021).
Menurutnya, Tourism 4.0 dikenal pula sebagai Millennial Tourism. “Saat ini, portofolio traveller yang sedang tumbuh adalah generasi milenial,” kata dia.
Hal itu, lanjut dia, diperkuat data dari Deloitte Consulting Southeast Asia 2019. Menurut data itu, 40% dari global tour dan booking activity dilakukan secara online. Pada saat travelling, 27% dari wisatawan menggunakan smartphone untuk mencari suatu tempat (destinasi) atau kegiatan dan 21% menggunakan komputer tablet. Kemudian, 70% pengguna sosial media untuk mengunggah foto dan status mereka ketika travelling.
Ismanu mengatakan, membangun ekosistem pariwisata berbasis digital itu dibutuhkan untuk mengembangkan Tourism 4.0, apalagi di era digital seperti sekarang. Masyarakat khususnya generasi milenial, sudah sangat dimudahkan dengan adanya media sosial.
“Promosi pariwisata bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengunggah foto atau video tentang destinasi yang dikunjungi ke Instagram. Ini sangat efektif, karena nyaris semua pengguna smartphone memiliki media sosial,” kata Ismanu.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0