Sejak kecil, anak-anak mungkin sudah akrab dengan penggunaan internet. Bagaimana tidak, zaman digital ini menuntut siapa pun untuk mahir memanfaatkan teknologi serta menjelajahi internet, tak terkecuali anak-anak.
“Sebaiknya orangtua tetap memantau penggunaan internet atau media sosial si buah hati,” kata Ratna Wina, Produser dan Penyiar Radio Cosmonita Malang, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021).
Menurut dia, dampak internet bisa langsung dirasakan anak, baik dari sisi positif maupun negatifnya. Untuk mengajari anak menghindari bahaya internet dan media sosial, Ratna menyarankan orangtua untuk memahami beberapa hal berikut ini:
- Melindungi privasi anak
Tegaskan pada anak untuk selalu melindungi privasi atau data-data pribadinya selama menggunakan internet atau media sosial. Orangtua bisa melarang anak untuk mencantumkan nomor telepon, alamat rumah, nama sekolah, alamat e-mail, kata sandi (password), atau data pribadi anak lainnya tanpa persetujuan. Beritahu anak apa yang mungkin terjadi kalau data-data tersebut diketahui orang lain. Misalnya, seorang penculik yang sudah melihat foto anak bisa saja menantinya di luar sekolah dan membawanya pergi dengan mengaku tetangga.
- Menanamkan batasan-batasan saat menggunakan internet
Internet bisa menjadi tempat yang positif, di mana anak belajar lebih dalam soal hal-hal yang diminatinya. Namun, ada juga situs-situs yang hanya akan memberi dampak negatif. Selalu ingatkan anak untuk tidak mengakses situs pornografi, main online game yang sarat kekerasan, atau janjian bertemu dengan orang yang dikenal lewat media sosial. Katakan sekali saja anak ketahuan melanggar batasan-batasan yang ditetapkan, ada sanksi yang harus ditanggung, misalnya tidak boleh bermain internet untuk beberapa waktu.
- Menghadapi cyberbullying
Anak bisa belajar untuk bersosialisasi dan memperluas pergaulan lewat media sosial. Namun, selalu tanamkan pada anak menyakiti orang lain lewat tindakan atau kata-kata adalah hal yang tidak diperbolehkan sama sekali, apa pun kondisinya. Orang juga harus mengingatkan jika anak menerima perlakuan yang tidak menyenangkan di internet atau media sosial, anak harus langsung melapor pada orangtua. Supaya dia mau terbuka, orangtua perlu membangun hubungan yang mesra dan penuh kepercayaan pada anak.
- Mengenalkan situs atau media sosial yang ramah untuk anak-anak
Internet tak selalu bersifat negatif. Justru, semakin sering mengenalkan anak pada beragam situs dan konten yang positif, anak pun akan terarah untuk menggunakan internet secara sehat. Arahkan anak bermain online game yang sesuai usianya, pastikan teman-temannya di media sosial sebaya dengannya, dan tunjukkan situs-situs edukatif yang bisa memperluas wawasannya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0