Membentengi Anak dari Konten Negatif

Friday, 29 October 21 Venue

Pembelajaran jarak jauh memaksa anak usia sekolah untuk bersentuhan langsung dengan berbagai platform teknologi. Sehingga, menurut Edi Subinto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang,  menjadikan aktivitas di dunia maya seakan lebih dominan.

Dia menuturkan, perlu pendampingan dan pantauan dari orangtua saat anak di dunia maya untuk memastikan mengakses hal positif, agar tidak terjerumus ke konten negatif seperti kejahatan siber, pelecehan seksual, dan pornografi yang berdampak pada psikologis, mental dan kesehatan anak.

“Orangtua diharapkan memiliki kecakapan digital agar manfaat yang ada di internet dapat dimaksimalkan mengembangkan kreativitas anak,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (28/10/2021).

BACA JUGA:   Gunakan Mobile Banking, Ini Ragam Manfaatnya

Dia menambahkan, Kita harus memastikan mereka menggunakan internet secara sehat. Karena tidak dipungkiri, selain memiliki manfaat yang sangat besar, internet itu juga marak terjadinya kejahatan

 Selaku orangtua, kita harus mendampingi kemudian menemani anak-anak dari kecanduan dan terpapar pornografi. Karena kalau sudah kecanduan pornografi akan sangat besar sekali dampaknya baik dari sisi psikologis, mental maupun kesehatan,” tutur Edi.

Dalam membentengi anak dari konten negatif, orangtua perlu memberikan perhatian dan pendidikan agama yang baik kepada anak agar tidak terjerumus pada konten pornografi.

BACA JUGA:   Mewaspadai Tiga Ancaman Keamanan Digital

“Bagaimana kita memberikan pengetahuan dan pembelajaran kepada anak-anak, sehingga anak kita itu terhindar dari pornografi apalagi sampai kecanduan. Maka yang perlu kita lakukan sedini mungkin adalah tindakan preventif-nya. Nah pada tindakan preventif, mencegah anak dan melindungi anak dari pornografi, maka anak kita beri pengetahuan yang benar,” kata dia.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Kartu ATM Tertelan, Jangan Panik dan Lakukan Hal Ini

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).