Di era digital saat ini, semakin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan. Termasuk Content Creator, profesi yang banyak diminati khususnya para Gen Z.
“Tren penggunaan media sosial menjadi salah satu penyebab kebutuhan konten makin meningkat. Banyak perusahaan kini menggandeng para Content Creator untuk mencapai tujuan pemasarannya,” kata Sukma Ningrum, Content Creator dan Key Opinion Leader, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (11/10/2021).
Sukma mengatakan, Content Creator adalah individu atau organisasi yang secara rutin memproduksi konten untuk dibagikan melalui platform digital. Umumnya, tujuan utama seorang Content Creator adalah mendaptakan penghasilan, mempromosikan produk, atau meningkatkan personal branding. Menurut HubSpot, para Content Creator ini merupakan orang-orang yang membuat konten dengan nilai edukasi dan hiburan. Setiap pembuat konten biasanya memiliki target audiens masing-masing.
Selain membuat konten sebagai hobi, Content Creator juga bisa bekerja untuk sebuah perusahaan atau agensi digital. Pembuat konten yang bekerja untuk perusahaan akan membuat konten-konten dengan tujuan pemasaran sesuai dengan arahan perusahaan.
“Profesi ini memang masih dianggap baru, tapi Content Creator bisa dibilang cukup menjanjikan ke depannya. Tren penggunaan media sosial yang semakin meningkat membuat media sosial kini jadi sumber informasi bagi masyarakat luas,” tuturnya.
Menurut Sukma, jika tertarik menjadi Contet Creator, terdapat beberapa tips yang dapat membantu agar berhasil membuat konten yang menarik audiens, di antaranya:
- Tingkatkan skill komunikasi
Untuk jadi seorang Content Creator yang andal, kamu harus memiliki skill komunikasi yang baik. Pencipta konten harus pintar menerjemahkan pesan yang ingin disampaikan ke dalam bentuk konten yang mampu memikat audiensnya. Kemampuan berkomunikasi yang baik berguna agar informasi berhasil tersampaikan dengan jelas ke audiens.
- Gunakan kreativitas
Tips selanjutnya adalah gunakanlah kreativitas sebaik mungkin. Untuk menghasilkan konten yang orisinil, para Content Creator harus memanfaatkan ide-ide kreatifnya. Skill kreativitas akan terasah seiring dengan berjalannya waktu jika rajin memproduksi banyak konten.
- Memanfaatkan tren
Seorang pembuat konten harus aware terhadap tren yang ada. Untuk menghasilkan konten yang berhasil menarik audiens, kita harus up to date dengan hal-hal yang terjadi di sekitar dan bisa memanfaatkan tren tersebut. Dengan melihat hal-hal yang sedang hangat dibicarakan, kita bisa mendapat ide untuk membuat konten yang menarik audiens.
- Pelajari audiens
Mempelajari audiens adalah salah satu tips menjadi creator yang sukses. Kita harus memahami karakteristik audiens supaya bisa membuat konten yang relevan dan menarik perhatian mereka. Pelajari demografi, karakteristik dan kebiasaan audiens, dari situ bisa membuat konten yang disukai audiens.
- Menguasai tools
Ide dan kemampuan dalam pembuatan konten tidak akan efektif bila tanpa didukung dengan keterampilan menguasai tools. Terlebih ketika kita baru memulainya, mungkin tidak ada tim yang membantu dalam pembuatan konten. Untuk itu, perlu mengasah kemampuan menggunakan tools yang mendukung.
- Melakukan analisa performa konten
Selain dalam pembuatan konten, kemampuan analisa atau evaluasi penting bagi seorang pembuat konten. Hal tersebut berguna agar konten yang dihasilkan menjadi lebih efektif dan tepat sasaran ke depannya. Terlebih bagi Content Creator yang bekerja untuk perusahaan, harus mengetahui bagaimana performa dan analitik akun konten.
- Bangun koneksi dengan creator lain
Tips selanjutnya, bangunlah network dengan creator lain. Hal ini bisa membantu menambah exposure dan audiens pada akun. Bisa bergabung dalam komunitas-komunitas creator untuk menambah teman dan koneksi. Nantinya bisa bekerja sama atau melakukan kolaborasi konten dengan mereka.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0