Media sosial di era sekarang ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi lahan pekerjaan dan mendatangkan pundi-pundi rupiah. Berbagai cara bisa dilakukan dengan banyaknya cara dan aplikasi yang tersedia.
“Ada beberapa aplikasi atau jalur media sosial yang bisa langsung menghasilkan uang dari konten yang kita buat,” kata Sukma Ningrum S.T seorang Video Content Creator dan Key Opinion Leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (06/10/2021).
Dia menjelaskan bagaimana media sosial bisa mendatangkan “gaji” untuknya. “Besarannya bisa beragam tergantung seberapa rajin kita mengeksplorasi,” kata Sukma.
Penjelasannya pun terkait aplikasi Tiktok yang kerap ditanyakan kepada dirinya. “Ini yang sering ditanyakan, apakah Tiktok membayar konten yang kita upload? Jawabannya Tiktok tidak membayar video yang kita upload tapi ada jalur khusus untuk mendapatkan uang dari konten-konten kita di Tiktok,” ujar Sukma.
Tiktok, kata dia, tidak memberikan uang secara langsung. Namun bisa mendatangkan uang dalam berbagai cara. “Pertama live streaming dengan sistem mendapatkan like atau gift sebanyak mungkin saat live dan itu bisa ditukar dengan rupiah,” kata dia.
Kedua, lanjut dia, dengan Tiktok Shop atau affiliates yaitu mempromosikan satu barang yang linknya dimasukkan dalam profile kita. “Kita terus mempromosikan link tersebut sehingga jika ada yang membeli lewat link tersebut maka kita akan dapat komisi dari persentase penjualan,” kata Sukma. Terakhir, Tiktok sebagai jembatan. “Meski Tiktok tidak membayar kreatornya tapi dia jadi acuan aplikasi lain agar kita bisa dibayar untuk kontennya,” ujarnya.
Sukma mengatakan, terdapat beberapa aplikasi atau jalur media sosial yang bisa langsung menghasilkan uang dari konten yang dibuat. Di antaranya:
- Snack video
Ini merupakan aplikasi sejenis Tiktok dan resmi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Kita dapat menghasilkan uang dengan mengupload dan like konten orang. Namun kita harus bergabung ke managemen dulu agar terhubung dengan pusat.
- Like It
Merupakan aplikasi video pendek sama seperti Tiktok dan mewajibkan bergabung managemen agar bisa mendatangkan uang. Harus punya follower di medsos minimal 20 ribu. Semakin tinggi follower, semakin tinggi uang yang didapat.
- Aplikasi live streaming
Ada beberapa aplikasi live streaming seperti Tiktok, Like It, Snack Video, Kiwi Live, Nimo TV, Nono Live, dan Boom Live. Tentunya setiap aplikasi menawarkan konten yang berbeda. Harus hati-hati juga karena ada yang meminta host untuk berlaku seksi. Sesuaikan dengan karakter kita. Di aplikasi ini setiap bulannya kita akan diwajibkan live beberapa jam kemudian digaji bulanan.
- Shopee
Shopee memiliki program affiliate untuk menyebarkan link. Jadi kita akan diminta serajin mungkin menyebarkan link untuk barang-barang yang dipromosikan. Nanti kita akan mendapatkan komisi hal tersebut. Affiliasi bisa dihitung perklik, per pembelian atau hanya impression saja.
Sukma menuturkan, untuk memulai membuat konten bisa dilakukan dengan sederhana. Pertama, kata dia, harus punya niat yang disesuaikan dengan passion. “Tidak selalu konten menampilkan wajah kita, bisa saja membuat konten gaming atau review. Lalu percaya diri, aktif di media sosial agar memperlihatkan kalau kita berpotensi, dan ikhlas.”
Dia pun memberikan tips dan trick membuat konten, yaitu:
- Enak dilihat
Buat video pembuka yang menarik, durasi tidak terlalu lama, pembawaan yang menarik, transisi antarvideo diperhatikan.
- Rajin dan konsisten
Ini penting banget karena mempengaruhi algoritma media sosial kita, rajin upload dan konsisten membuat konten
- Tidak plagiasi
Untuk menghargai sesama konten kreator sisipkan kata ib (inspired by) atau cr (credit by) dan lainnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0