Menguasai Literasi Keuangan Digital

Friday, 09 July 21 Venue

Masyarakat perlu menguasai literasi keuangan digital. Apalagi, pandemi Covid-19 telah memaksa semua pihak, mulai dari pemerintah, perbankan, sampai masyarakat, harus berdaptasi dengan teknologi atau digital.

“Akses keuangan juga mengalami digitalisasi yang meningkat. Jadi merambah, tidak hanya akses keuangan, tapi investasi online yang sudah mulai di seluruh lapisan masyarakat,” ujar Badriyah Wulandari, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia & Kepala Bidang Penelitian dan Pengabdi Masyarakat Universitas PGRI Wiranegara, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (7/7/2021),

Milenial, kata dia, memiliki potensi besar dalam layanan keuangan digital, karena sebanyak 95% menggunakan smartphone dan 49% telah menggunakan internet banking. “Namun permasalahannya literasi keuangan milenial masih tergolong rendah, untuk itu literasi keuangan bagi milenial menjadi penting,” ujarnya.

BACA JUGA:   Tantangan Kelola Identitas di Berbagai Platform

Pertumbuhan financial technology (fintech) di masa kini mulai merambah semua lini kehidupan masyarakat. Segala jenis transaksi melalui media sosial (Facebook, Instagram, WhatsApp, dll), dari transportasi, membeli makan, jalan-jalan, hingga berbelanja kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mudah terutama karena didukung fintech. Namun di sisi lain, fintech memiliki tantangan tersendiri, masih banyak masyarakat Indonesia yang asing dan belum tepat dengan penggunaannya.

BACA JUGA:   Ragam Cybercrime yang Merugikan Pengguna Internet

Dalam survei IMD World Digital Competitiveness 2019, daya saing Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara. Angka ini termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara di Asean. Memiliki digital skills merupakan salah satu kunci peningkatan daya saing, tidak hanya bagi angkatan kerja tetapi juga masyarakat umum.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Menggunakan Wi-fi Publik Gratisan, Ini Bahayanya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).