Akibat kemajuan di bidang teknologi digital, jutaan posisi pekerjaan konvensional bakal menghilang di masa depan. Hal itu disampaikan Dayang Melati, Entrepreneur Digital Marketing dan Branding Strategist, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021).
“Hilangnya pekerjaan-pekerjaan tertentu pada gilirannya akan pula melahirkan jenis-jenis pekerjaan baru yang tidak pernah ada dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya seperti buzzer maupun influencer,” kata Dayang.
Buzzer, lanjut dia, sering diartikan sebagai pendengung. Dalam hal ini, orang yang mendengungkan sesuatu dengan tujuan antara menarik perhatian dan mengubah persepsi khalayak. Adapun influencer adalah mereka yang mempengaruhi.
Melalui konten-konten yang diunggah di medsos, influencer mempengaruhi khalayak mengenai sesuatu hal. Buzzer maupun influencer dapat dimanfaatkan untuk mengkampanyekan, mempromosikan atau mensosialisasikan agenda atau program tertentu dari sebuah kelompok maupun institusi,” ujarnya.
Dayang menuturkan, mereka yang menjadi buzzer maupun influencer biasanya memiliki pengikut (follower) dalam jumlah besar. Untuk segala jerih payahnya, buzzer dan influencer mungkin saja mendapat imbalan atau bayaran. “Tinggi-rendahnya bayaran tentu tergantung kesepakatan dari masing-masing pihak yang terlibat kerjasama,” kata dia.
Biasanya, kata dia, buzzer maupun influencer menggunakan atau memanfaatkan media sosial untuk menghasilkan fulus alias duit. “Meskipun dapat menjadi mesin uang, mestinya setiap pengguna medsos, termasuk yang berprofesi sebagai buzzer maupun influencer, memiliki kemampuan dalam memilah mana yang bagus dan bermanfaat untuk disajikan buat khalayak dan mana yang tidak bagus dan tidak bermanfaat bagi khalayak,” tuturnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0