Situasi dan kondisi saat ini yang serba digital menyadarkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Teknologi membantu untuk memastikan anak-anak sekolah tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan di masa Pandemi Covid-19.
“Meski teknologi tidak pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan interaksi langsung guru dengan murid. Namun pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan juga mendorong lompatan-lompatan kemajuan,” kata Akhmad Yaslim, Ketua Relawan TIK Kabupaten Gresik & Content Creator dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021).
Namun, lanjut Akhmad, tentunya dengan satu syarat yaitu teknologi harus dimanfaatkan secara tepat sasaran dan cakap. Tepat sasaran, lanjut dia, dapat secara langsung mengatasi tantangan yang ada dalam sistem pendidikan. Salah satunya adalah kualitas pembelajaran dan akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
Tantangan lain yang sampai hari ini masih sering terjadi menjadi kendala peningkatan mutu adalah tugas-tugas administratif yang besar sekali bebannya dan harus diselesaikan guru dan kepala sekolah. “Konsekuensinya mereka tidak bisa memberikan pelayanan pendidikan yang memprioritaskan kebutuhan pelajar.”
Dalam hal in, kata Akhmad, teknologi perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas kerja-kerja administrasi sehingga guru dan kepala fokus perhatian dan tenaganya untuk memenuhi kebutuhan pelajar. “Terutama dengan personalize learning untuk memastikan setiap anak berkembang sesuai minat dan kemampuannya,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, yang penting dalam pemanfaatan teknologi, adalah kecakapan digital. Kecakapan ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan gawai tetapi juga cerdas dan bijak dalam penggunaannya. Oleh karena itu diperlukan pendekatan-pendekatan strategis yang dapat meningkatkan literasi digital khususnya bagi generasi muda yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0