Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan potensi industri MICE Indonesia sangat besar. Namun, saat ini presentase turis MICE baru 3 persen dari total wisman yang datang. “Padahal pangsa pasarnya cukup besar, jadi 5 tahun ke depan harus digarap lebih maksimal,” katanya Bambang pada acara Rakernas PHRI ke-IV di Ballroom Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin 11/2/2019.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa turis MICE memiliki pengeluaran 3 kali lebih besar dari turis leisure. Selain itu, turis MICE juga merupakan orang-orang penting yang dapat bertindak sebagai influencer sehingga bakal menjadi promosi gratis bagi pariwisata nasional.
“Karena pada 5 tahun ke depan target kita bukan hanya sekadar jumlah wisatawan. Tapi bagaimana pariwisata itu lebih inklusif sehingga devisa yang dihasilkan lebih besar,” kata Bambang.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui bahwa potensi MICE besar dan belum tergarap maksimal. Menurutnya, salah satu penyebab belum tergarapnya industri MICE secara maksimal itu karena saat ini belum ada semangat Indonesia Incorporated, masih berjalan sendiri-sendiri.
“Kita sering kalah bidding karena bidding-nya sendiri-sendiri, tidak terorganisasi. Kalau sendiri-sendiri relatif susah dan anggarannya tentu lebih besar,” kata Arief.
Guna mendukung pertumbuhan industri MICE nasional, Kementerian Pariwisata akan mengalokasikan anggaran promosi khusus MICE sebesar Rp10 miliar. Selain itu, Kemenpar juga akan mendorong INACEB (Indonesia Convention and Exhibition Bureau) agar menerapkan semangat Indonesia Incorporated.
KOMENTAR
0