Menparekraf Sandiaga Uno menyoroti pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia yang masih jauh tertinggal dari negara tetangganya di Asia Tenggara. Salah satu penyebab utama ketertinggalan Indonesia dalam hal kunjungan wisman ini adalah minimnya kapasitas dan kualitas infrastruktur pendukung, salah satunya adalah bandara. Saat ini kapasitas Indonesia baru sanggup menampung 246,7 juta penumpang per tahun.
Angka ini masih sangat minim dan terbatas jika dibandingkan dengan kapasitas bandara di negara tetangga seperti Malaysia yang sudah mencapai 500 juta penumpang per tahun dan Singapura dengan kapasitas hingga 650 juta penumpang setahun.
Akibat kapasitas bandara Indonesia yang terbatas ini, banyak turis mancanegara memilih untuk mengunjungi negara tetangga yang infrastrukturnya lebih memadai, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Mereka lebih menyukai fasilitas dan kapasitas bandara di sana yang jauh lebih besar dan modern.
Karena itu, Sandiaga menegaskan perlunya percepatan pembangunan dan perluasan infrastruktur pendukung pariwisata Indonesia, khususnya untuk bandara-bandara. Ia menilai peningkatan kapasitas bandara dan interkonektivitas transportasi udara sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata Indonesia.
“Kita perlu segera tingkatkan kapasitas bandara dan interkonektivitas transportasi agar daya saing pariwisata kita juga makin baik,” ujarnya.
Sandiaga menambahkan, kapasitas tempat duduk penerbangan (seat capacity) menuju Indonesia saat ini baru 114 juta per tahun, kalah jauh dibanding negara tetangga. Malaysia, Singapura, dan Thailand memiliki seat capacity jauh lebih besar dari Indonesia. Oleh sebab itu, Sandiaga terus mendorong percepatan pengembangan semua bandara di Indonesia, baik bandara utama maupun bandara di daerah, agar bisa menerima lebih banyak lagi penerbangan langsung dari luar negeri sehingga akan semakin banyak wisman global yang tertarik berkunjung ke destinasi wisata unggulan Indonesia, seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, dan Likupang.
Sebagai catatan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2023 mencapai 11,68 juta kunjungan. Jumlah ini masih tertinggal sangat jauh dibandingkan Singapura dengan 13,6 juta wisman, Thailand 24,6 juta wisman, dan Malaysia mencapai 26,1 juta wisman.
KOMENTAR
0