Keripik Singkong Go International

Friday, 31 January 20 Herry Drajat

Usaha pemerintah dalam mendukung kegiatan ekspor produk Indonesia melalui peran Kementerian Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) mulai terlihat membuahkan hasil. Salah satu usaha yang dilakukan adalah melakukan promosi dengan cara berpartisipasi pada pameran dagang di luar negeri, seperti pada Winter Fancy Food Show (WFFS) Amerika Serikat yang melibatkan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco.

Keberhasilan dari partisipasi pada pameran dagang di luar negeri dirasakan oleh salah satu usaha kecil dan menengah (UKM) yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur, yang bergerak di bidang makanan ringan keripik singkong dengan merek “Matoh”, yaitu PT Paretu Estu Guna.

BACA JUGA:   3 Program untuk Capai Target 15 Juta Wisman

Pada tanggal 28 Januari 2020, mereka melakukan ekspor perdana keripik singkong sejumlah 320 karton atau senilai US$5.200 ke Amerika Serikat. Keberhasilan tersebut juga karena ketekunan dan kesabaran PT Paretu Estu Guna mengikuti binaan program pendampingan ekspor (Export Coaching Program) dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekpor Indonesia (PPEI) Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan tahun 2018 lalu.

BACA JUGA:   Indonesia Dorong Penerapan ASEAN MRA-TP untuk Pemerataan Kualitas SDM

Perusahaan yang berdiri sejak 2015 tersebut kini semakin terkenal dan go global karena bisa memasuki pasar beberapa negara, seperti Cina dan Kuwait sebelum ke Amerika Serikat.

“Keberhasilan menembus pasar internasional tersebut dicapai atas usaha, kerja keras, serta komitmen pelaku usaha dalam mengikuti program pendampingan ekspor,” kata Dody Edward, Direktur Jenderal PEN.

Program pendampingan ekspor merupakan kegiatan pembinaan UKM selama setahun. Kegiatan ini dikhususkan untuk para alumni pelatihan Balai Besar PPEI dan berlangsung sejak 2010. Dalam program ini, peserta memperoleh pengetahuan ekspor secara komprehensif dan memiliki kesempatan menjalin jaringan dalam perdagangan internasional.

BACA JUGA:   Virtual Team Building Perlu Lebih dari Video Telekonferensi

“Pada program tersebut, pelaku usaha mendapat bimbingan mengenai tata cara ekspor dan informasi mengenai negara tujuan ekspor. Di samping itu, para peserta dapat membuka peluang di negara tujuan ekspor didampingi praktisi pelaku ekspor,” ujar Dody.