Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbanyak ke Korea Selatan. Data pada semester pertama tahun 2023, sudah ada sekitar 110.000 wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Korea. Angka tersebut pulih 80 persen jika dibandingkan tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19.
“Jumlah ini juga jauh lebih tinggi daripada tingkat pemulihan rata-rata 52,5 persen untuk semua pengunjung asing ke Korea. Lebih tinggi juga jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya,” ujar CEO & President Korea Tourism Organization (KTO), Kim Jang-sil, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu silam.
Meskipun telah mengalami pertumbuhan, KTO, akan terus menghadirkan sejumlah strategi untuk lebih meningkatkan jumlah wisatawan asal Indonesia. Kemudahan akses penerbangan menjadi salah satu fokus utama dalam meningkatkan jumlah wisatawan asal Indonesia ke negaranya.
Kim Jang-sil menjelaskan bahwa saat ini sudah ada tiga maskapai yang membuka penerbangan langsung antara Indonesia dan Korea. Pertama adalah Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional Indonesia, Korean Air, dan Asiana Airlines sebagai maskapai milik Republik Korea.
Kota di Indonesia yang dilayani penerbangan langsung oleh maskapai tersebut adalah Jakarta dan Bali. Sedangkan, kota di Korea yang melayani penerbangan langsung tersebut ada di Incheon.
Dalam hal ini, Korean Air sudah mampu mengoperasikan penerbangan setiap harinya dari Jakarta dan Bali ke Incheon. Sedangkan, Asiana Airlines sudah mengoperasikan penerbangan harian dari Jakarta ke Incheon.
Sementara itu, Garuda Indonesia telah mengoperasikan tiga penerbangan dari Jakarta ke Incheon. Terdapat juga dua penerbangan langsung dari Bali ke Incheon.
“Akses penerbangan saat ini kami lihat baru pulih sekitar 72 persen jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19,” katanya.
Dalam waktu dekat, Garuda Indonesia, akan meningkatkan frekuensi penerbangan langsung Indonesia-Korea mulai Oktober mendatang. Hal ini menjadi kabar gembira bagi KTO karena memudahkan pertukaran pariwisata antara Indonesia dan Korea.
“Tetapi, akses penerbangan tersebut masih terlihat kurang banyak jika dibandingkan dengan permintaan konsumen. Di sini, kami melihat bahwa ke depannya permintaan kunjungan ke Korea diperkirakan akan semakin meningkat,” jelasnya.
Kendati penerbangan langsung kedua negara belum terlalu banyak, pihaknya mengklaim jumlah penerbangan transit dari dan menuju Korea semakin meningkat. Peningkatan tersebut berasal dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Thailand.
Belum lama ini, pembukaan rute baru juga telah dilakukan dari kota Manado dan Batam ke Korea. Penerbangan ini menggunakan maskapai Scoot dengan rute Jakarta–Singapura–Jeju yang telah diuji coba pada Juni 2023 lalu.
“Rute ini dibuka untuk membantu memperluas pertukaran pariwisata kedua negara. Kami juga melihat, dua kota tersebut menjadi tempat yang cukup menarik minat wisatawan Korea untuk berkunjung ke Indonesia,” ucapnya lagi.
KOMENTAR
0