Pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap kelangsungan bisnis pariwisata di Indonesia. Padahal, menurunnya bisnis pariwisata di Indonesia juga akan berdampak negatif terhadap kelangsungan ekonomi negara.
Bhima Yudhistira Adhinegara, ekonom Institute for Development on Economic and Finance (INDEF), dalam acara webinar “Insights from IDeA” mengatakan bahwa di Indonesia pariwisata dan ekonomi memiliki satu hubungan yang kuat dan saling mendukung.
“Pariwisata ini memiliki peran penting dalam perekonomian negara, di mana satu sama lain saling support dan hubungannya sangat positif,” ungkap Bhima.
Hal ini terlihat dari jumlah devisa yang disumbangkan dari industri pariwisata bagi perekonomian negara yang mencapai US$20 miliar sebelum pandemi COVID-19. Selain itu, pariwisata juga berkontribusi menyerap 13 juta tenaga kerja atau sebesar 10,2 persen dari total tenaga kerja nasional.
“Pariwisata ini memiliki 14 sektor turunan di dalamnya, seperti hotel, restoran, transportasi, dan lainnya. Sehingga, apa yang dihasilkan dari sektor pariwisata ini terbilang cukup besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya,” ujar Bhima.
Dalam kondisi saat ini, pemulihan pariwisata tak lepas dari program vaksinasi yang telah dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut juga sejalan dengan penerapan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir) dan menerapkan praktik 3T (testing, tracing, treatment).
Kehadiran sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan andal juga diperlukan dalam mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia. Salah satu cara untuk mendapatkan SDM tersebut adalah melalui lulusan vokasi pariwisata yang telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Keunggulan dari lulusan vokasi adalah memiliki kemampuan sesuai kebutuhan industri dan dinilai sudah mampu memahami realita di lapangan secara langsung.
“Vokasi ini bagian dari ekosistem pariwisata yang tak terpisahkan. Jadi, ketika supply pendidikannya bagus, maka pariwisata akan kembali booming dan ekonomi mulai kembali tumbuh lagi,” ucapnya lagi.
Bhima juga menilai lulusan vokasi lebih mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan yang datang ke tempat bekerjanya. Dengan demikian, wisatawan akan merasa aman dan nyaman sehingga akan terus melakukan perjalanan wisata di waktu mendatang.
“Jika pelayanannya bagus, maka wisatawan tidak akan kapok untuk pergi berlibur dan akan melakukan repeat order. Malahan mereka akan menyebarkan informasi kepada koleganya bahwa wisata di Indonesia ini semakin berkualitas,” katanya lagi.
KOMENTAR
0