Pariwisata Kembali Pulih, Asuransi Perjalanan Mulai Ditingkatkan 

Friday, 22 April 22 Bonita Ningsih
Sodong Culture Symphony
Foto: Dok. Dinas Pariwisata Cilacap

Adanya pelonggaran pembatasan mobilisasi masyarakat membuat tren perjalanan dan pariwisata kian menjanjikan. Ditambah dengan adanya cuti bersama menjelang hari raya, diharapkan mampu menumbuhkan kembali pariwisata dan juga perekonomian daerah.

Berdasarkan survei Balitbang Kementerian Perhubungan Indonesia pada Maret 2022, jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini diprediksi meningkat dari tahun 2021. Data tersebut menyebutkan diprediksi hampir 75 juta orang akan melakukan mudik Lebaran di tahun 2022 atau meningkat sekitar 170 persen dari tahun sebelumnya. Bahkan, pada Maret 2022 telah terjadi pergerakan lebih dari 100.000 penumpang di Bandara Soekarno Hatta.

Sejalan dengan tren positif tersebut, pelaku perjalanan berlomba-lomba memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik bagi para konsumennya, Seperti halnya yang dilakukan PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) yang menawarkan kebutuhan proteksi perjalanan melalui Zurich Travel Insurance. 

BACA JUGA:   Enam Desa Wisata Peninggalan Megalitikum yang Dapat Dikunjungi Wisatawan

Zurich Travel Insurance menawarkan perlindungan komprehensif yang mudah bagi para konsumennya dengan menyesuaikan beragam preferensi atau gaya perjalanan. Mulai dari solo travelling, rombongan dengan keluarga, hobi, hingga petualangan.

“Kini tren perjalanan sudah semakin pulih seiring dengan pelonggaran restriksi perjalanan. Apalagi, saat ini kita kian mendekati Hari Raya Idul Fitri di mana banyak orang akan mudik ke kampung halaman. Bahkan, banyak pula yang sudah siap liburan karena sebelumnya tertunda oleh pandemi,” ungkap Chief Technical Officer Zurich Asuransi Indonesia, Rismauli Silaban (Uli).

BACA JUGA:   H- Sovereign Lakukan Rebranding Menjadi Grand Sovereign Kuta Bali

Sebelumnya, Zurich, telah mengadakan riset terkait tren perjalanan yang akan terjadi pada tahun 2022. Hasilnya adalah 85 persen responden berencana untuk mengadakan perjalanan dalam enam bulan mendatang, sedangkan 90 persen responden merencanakan perjalanan domestik. Jenis perjalanan yang diminati pun juga semakin beragam selama pascapandemi, seperti petualangan di alam, solo traveling, dan wisata religi.

Dengan demikian menurut Uli, riset tersebut menjadi fondasi Zurich dalam mengembangkan Zurich Travel Insurance. Menurutnya, sebagai perusahaan asuransi yang berfokus pada nasabah, Zurich mampu menjawab tren perjalanan dan kebutuhan traveler dengan menghadirkan perlindungan untuk berbagai jenis risiko,

BACA JUGA:   Turut Peduli ESG, Epson Luncurkan Dua Produk EcoTank Terbaru

“Mulai dari yang paling umum seperti pembatalan perjalanan hingga yang lebih spesifik dan kompleks seperti risiko ketika melakukan kegiatan hobby, olahraga musim dingin atau akibat Covid-19. Zurich Travel Insurance pun juga menawarkan berbagai kemudahan untuk memenuhi kebutuhan Nasabah yang semakin dinamis,” jelas Uli.