Sektor Pariwisata tidak akan Terpengaruh Pilpres

Friday, 12 October 18 Venue

Pada tahun depan Indonesia akan menggelar pemilihan presiden dan legislatif secara serentak. Penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut memunculkan kekhawatiran: dinamika sosial politik yang akan terjadi menjelang dan selama pemilu tersebut akan berdampak bagi sektor pariwisata Indonesia.

Namun, menurut Prof. I Gde Pitana, Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kementerian Pariwisata, pesta demokrasi di tahun depan tidak akan memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata Indonesia. Menurut Pitana, Indonesia memiliki pengalaman positif selama menggelar pemilihan umum.

BACA JUGA:   Qatar Airways Tambah Layanan Penerbangan Doha-Denpasar

“Pengalaman kita selama menggelar pemilu sangat baik. Tahun 2004 pilpres aman, begitu juga tahun 2009 dan 2014 aman. Jadi, tidak perlu khawatir,” ujar Pitana saat menjadi keynote speech dalam seminar Road to Indonesia Tourism Outlook 2019 yang berlangsung di Mandalawangi Hall, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, 10 Oktober 2018.

Dirinya lebih melihat, tantangan justru datang dari negara tetangga yang semakin gencar membangun sektor pariwisatanya. Pitana mencontohkan Vietnam yang sibuk membangun pariwisata guna meningkatkan persaingan dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

BACA JUGA:   Jawa Tengah Unggulkan 4 Destinasi Di 2016

“Vietnam sekarang sedang membangun satu daerah yang bisa menjadi pesaing bagi Bali. Jaraknya hanya 1 jam dari Singapura, sedangkan ke Bali dari Singapura perjalanan menggunakan pesawat butuh waktu 2 jam,” ungkap Pitana.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa beberapa negara tetangga menjadikan Indonesia sebagai pasar bagi sektor pariwisata mereka dengan menawarkan wisata halal, seperti Jepang dan Selandia Baru.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Siapkan Hotel Untuk Tenaga Kesehatan Selama PPKM Darurat

Penulis: Erwin Gumilar