Pandemi COVID-19 membuat sebuah perubahan baru bagi PT Epson Indonesia. Sebagai salah satu pemain besar di bidang printer, Epson Indonesia mencatat rekor terbaru dalam penjualan onlinenya.
Riswin Li, Head of Marketing PT Epson Indonesia, menjelaskan, masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat penjualan onlinenya meningkat. Tercatat selama April 2020, penjualan online produk Epson Indonesia mencapai 23 persen. Berbeda dengan penjualan offline-nya yang mengalami penurunan selama April 2020 dan hanya mampu menjual 77 persen.
“Angka online ini terbilang cukup besar dan menjadi yang paling tertinggi selama kita membuka sales online,” ungkap Riswin saat mengadakan Epson Online Media Gathering 2020 secara virtual.
Menurut Riswin, selama ini penjualan online tertinggi dari PT Epson Indonesia hanya mampu menembus angka 12 persen. Namun, selama dua bulan terakhir ini, penjualan onlinenya meningkat cukup signifikan dan mencapai puncaknya di bulan April 2020.
“Kita melihat wabah ini membuat banyak orang mau tidak mau beralih ke online. Jadi, yang membutuhkan printer lebih memilih untuk belanja online saja, dan dari sini kontribusi online mulai meningkat,” ujar Riswin.
Dalam penjualan onlinenya, Epson Indonesia bekerja sama dengan beberapa marketplace, seperti Blibli, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, serta Lazada. Berbagai informasi produk Epson Indonesia juga dapat ditemukan secara online di website, FacebookT twitter, YouTube, dan Instagram.
“Kebanyakan produk Epson yang dibeli itu yang bisa digunakan mereka saat bekerja di rumah. Jadi, tinggal cari saja produk kami di marketplace tersebut dan bisa membelinya di sana,” ucapnya lagi.
Nolly Dhanurendra, Head of Marcomm and Public Relations PT Epson Indonesia, mengatakan, selama kuartal satu, transformasi ke arah online sudah mencapai lebih dari 50 persen market Epson. Hal ini terjadi lantaran banyaknya kegiatan offline yang dialihkan ke online selama masa PSBB.
“Kalau di Epson, kuartal satu itu di bulan Maret hingga Juni, dan perolehannya ini memang lebih banyak online. Jadi, di kondisi saat ini, menurut saya kegiatan yang paling ideal dan bisa diterima konsumen kita ya melalui market online,” ujar Nolly.
Meskipun hasil penjualan online di kuartal satu meningkat signifikan, pihak Epson Indonesia masih belum mengetahui apakah cara ini akan dikembangkan atau tidak. Pasalnya, dengan dilonggarkannya aturan PSBB, memungkinkan masyarakat untuk keluar rumah dan kembali mengunjungi toko offline yang menjual produk Epson Indonesia.
“Mulai Juni ini ‘kan sudah banyak mal yang dibuka dan banyak orang yang kembali kerja ke kantor. Kalau kita lihat traffic-nya, memungkinkan bagi masyarakat untuk pelan-pelan kembali ke kondisi normal,” jelasnya.
Oleh karenanya, ke depannya Nolly tidak menutup kemungkinan akan terjadi kombinasi di antara keduanya, yakni menggabungkan kegiatan penjualan offline dan online untuk mendapatkan hasil paling maksimal.
“Kita masih harus review semuanya, langkah seperti apa yang akan kita lakukan ke depannya. Kita juga masih melihat pencapaian dari Q2 hingga akhir tahun 2020 nanti,” ujar Nolly.
KOMENTAR
0