Sebanyak 51 EL Prenuer—pengusaha yang bergerak di bisnis layanan Experiential Learning (EL) Program—menghadiri acara Kopdarnas EL Prenuer pada akhir Juli lalu di Lombok, NTB. Mengusung tema “Next Level”, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas karya para EL Prenuer di Indonesia.
Menurut Heriyanto, President EL Preneur, tema kegiatan Kopdarnas yang keempat ini merupakan kelanjutan dari acara serupa yang berlangsung di Jakarta (2015), Yogyakarta (2016), dan Batam (2017). “Pada pelaksanaan sebelumnya, masing-masing mengangkat tema ‘EL Preneur Share’, ‘The Colour of Experiential Learning’, dan ‘The Power of Experiential Learning’. Nah, tema ‘Next Level’ ini merupakan satu kesatuan dari tema sebelumnya,” kata Heriyanto.
Listriana Dewi, Ketua Panitia Kopdarnas EL Preneur, menjelaskan bahwa pemilihan tema itu bertujuan untuk memperkokoh EL Preneur Indonesia, baik dari sisi bisnis maupun organisasi. “Dengan naik level, diharapkan karya yang dihasilkan semakin meningkat, kinerja dan kebersamaan (kolaborasi bisnis) semakin dahsyat,” kata Dewi.
Dua pembicara yang ahli di bidang business event dan manajemen bisnis pun didatangkan oleh panitia untuk mengisi dan memperluas wawasan para peserta EL Preneur. Walhasil, level kompetensi dan kapabilitas para peserta dapat lebih tinggi dalam upayanya mengembangkan sumber daya manusia Indonesia yang berdaya saing.
Adapun kompetensi dasar yang dimiliki EL Preneur ialah untuk membuat sebuah kegiatan menjadi sebuah pengalaman yang berharga dalam pembelajaran bagi peserta. Artinya, EL Prenuer diharapkan mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang andal.
Selain itu, pada kopdarnas ini juga diselenggarakan sesi business to business yang mempertemukan para penyedia jasa experiential program dengan para vendor. “Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kerja sama di antara anggota, serta memperluas jaringan bisnis para peserta,” kata Eka Nugraha, Ketua AELI DPD DKI Jakarta.
Dalam acara tersebut, para pelaku bisnis EL Program juga memberikan bantuan kepada korban gempa. Tak hanya berupa bantuan berupa dana dan kebutuhan pokok masyarakat, EL Preneur juga menerapkan program trauma healing, yakni salah satu metode EL untuk mengurangi beban mental atau bahkan trauma yang dirasakan oleh korban gempa.
Penulis: Bayu Hari
KOMENTAR
0