Sumatra Selatan akan Dijadikan sebagai Pusat Layanan Unggulan Wisata Olahraga

Wednesday, 06 February 19 Harry

Menteri Pariwisata Arief Yahya menetapkan Provinsi Sumatera Selatan sebagai Pusat Layanan Unggulan atau Center of Excellence wisata olahraga di Indonesia. Arief Yahya dalam acara Seminar Nasional bertema Kinerja Pemerintahan 4 Tahun Jokowi-Jusuf Kalla di Auditorium Gedung Griya, Universitas Sriwijaya, Palembang, 6 Februari 2019, mengatakan, Provinsi Sumsel telah memenuhi kriteria untuk menjadi pusat layanan unggulan bagi penerapan wisata olahraga yang berhasil.

Arief Yahya menambahkan, penetapan Provinsi Sumsel sebagai Pusat Layanan Unggulan Wisata Olahraga dilakukan dengan mempertimbangkan keberhasilannya dalam menggelar berbagai event olahraga berkelas dunia. Tercatat Sumsel telah sukses menjadi tuan rumah ajang olahraga dari nasional, regional, hingga internasional, di antaranya Sea Games 2011, Asian Games 2018, Musi Triboatton, turnamen sepak bola internasional, voli pantai se-Asia Pasifik, dan Asian Triathlon 2017. Bahkan, rencananya Sumsel juga akan menjadi lokasi penyelenggaraan ajang balap motor bergengsi MotoGP.

BACA JUGA:   Sukses di ASEAN Tourism Awards 2024, Indonesia Siap Hadirkan Pariwisata yang Unggul dan Berkelanjutan

“Konsep wisata olahraga merupakan ide cemerlang untuk menggali potensi pariwisata, terlebih bila diikuti dengan digital. Bisnis sekarang dengan value terbesar adalah bisnis digital,” katanya.

Sebagaimana data yang dirilis World Travel & Tourism Council (WTTC), pariwisata Indonesia tercatat menjadi salah satu yang tercepat pertumbuhannya, yakni peringkat kesembilan di dunia, nomor tiga di Asia, dan nomor satu di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA:   Kemenko Maritim Targetkan Labuan Bajo Dikunjungi 500.000 Wisman

Di samping itu, pada 2017 pertumbuhan sektor pariwisata mencapai 22 persen atau menempati peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Vietnam yang mencapai 29 persen. Padahal, pada 2017 rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata di dunia hanya 6,4 persen dan 7 persen di ASEAN.

Sementara itu, sumbangan devisa dari sektor pariwisata Indonesia meningkat sejak 2015 dari US$12,2 miliar, menjadi US$13,6 miliar pada 2016, dan pada 2017 naik lagi menjadi US$15 miliar. Kemudian ditargetkan mencapai US$20 miliar di 2020.

BACA JUGA:   Wisatawan Domestik Bangun Citra Positif

Di sisi lain, sektor pariwisata Indonesia juga secara konsisten terus meraih penghargaan di level internasional, di antaranya adalah 46 penghargaan di 22 negara pada 2016, 27 penghargaan di 13 negara di tahun 2017, dan 31 penghargaan di 9 negara sampai kuartal 3 2018.