Vietnam berencana untuk mengembalikan industri pariwisata kembali ke jalurnya dengan memfokuskan pada pasar negara berkembang, seperti Rusia, India, dan negara-negara ASEAN.
Hoang Tuan Anh, Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam, berbicara mengenai rencana pariwisata Vietnam menanggapi isu penurunan jumlah pengunjung dari sumber pasar terbesar Vietnam, yaitu Cina. Menteri Hoang menyatakan akan mengikuti dan memerhatikan perkembangan wisata outbound di beberapa negara lain.
Industri pariwisata Vietnam mengalami penurunan tajam pengunjung dari daratan China yang hampir mencapai ke angka 11% secara keseluruhan dalam enam bulan pertama tahun 2015.
“India merupakan pasar potensial terbesar bagi Vietnam yang di masa depan akan tumbuh tinggi. Pada 2015, Vietnam telah menjalankan berbagai kegiatan promosi untuk menangkap pasar India, seperti mengadakan fam trip ke Vietnam atau berpartisipasi dalam event di India,” ujar Hoang.
“Untuk pasar Rusia, kunjungan dari negara ini sempat turun akibat devaluasi mata uang Rusia. Akan tetapi, kami percaya pasar ini akan segera pulih dan menjadi Top 10 pengunjung ke Vietnam. Pada 2015, Vietnam tetap akan berpartisipasi dalam travel mart internasional serta mengadakan fam trip dan press trip dari Rusia ke Vietnam,” tambahnya.
Mengenai pasar ASEAN, Menteri Hoang mengatakan bahwa Vietnam ingin menarik wisatawan dari negara-negara ASEAN lebih banyak lagi, serta wisatawan dari negara dunia ketiga untuk berkunjung ke ASEAN.
Hoang Tuan Anh juga mengakui bahwa aturan visa saat ini menghambat kedatangan turis ke Vietnam. Namun, setelah implementasi terbaru dari skema bebas visa bagi warga negara-negara Eropa dan ASEAN, Hoang mengatakan Kementerian Pariwisata Vietnam akan terus merekomendasikan negara-negara lain kepada pemerintah untuk dipertimbangkan dalam daftar negara bebas visa.
Penulis: Reisha Pahlevi
KOMENTAR
0