Desa Wisata, Pelengkap Wisata di Candi Borobudur

Friday, 26 July 19 Bonita Ningsih
desa wisata

Sebagai salah satu keajaiban dunia, Candi Borobudur memberikan banyak dampak positif bagi pariwisata di Magelang, Jawa Tengah. Iwan Sutiarso, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, mengatakan, Borobudur kini dijadikan magnet untuk menarik wisatawan yang datang ke Magelang dan sekitarnya.

Menurut data dari Disparpora Magelang, Candi Borobudur menduduki peringkat pertama sebagai wisata paling banyak yang didatangi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pada tahun 2018, Candi Borobudur mendatangkan 3.663.054 wisatawan nusantara dan 192.231 wisatawan mancanegara. 

Menjadikan Candi Borobudur sebagai magnet dimanfaatkan dengan baik oleh Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang ada di Magelang. Bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, Balkondes mengembangkan desa wisata yang tersebar di sekitar wilayah Candi Borobudur. Bahkan, secara khusus, pemerintah daerah telah menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan desa wisata sebesar Rp1 miliar.

Iwan menjelaskan, saat ini sudah ada 51 desa wisata dari 272 desa di Magelang. Setiap desa memiliki keunikan tersendiri, baik berupa budaya, pesona alam, hingga kerajinan tangan. Untuk desa wisata kerajinan tangan menghasilkan beberapa produk, seperti gerabah, kriya, patung, batik, dan beberapa kerajinan lainnya.

BACA JUGA:   Kuliner Sebagai Daya Tarik Desa Wisata

“Seiring berjalannya waktu, daya tarik yang berada di sekitar Candi Borobudur ini bisa dijadikan penyangga. Jadi, desa wisata ini memang harus terus dikembangkan,” ujar Iwan.

Untuk berkeliling ke desa wisata, pemerintah setempat sudah menyediakan alat transportasi khusus untuk disewakan. Wisatawan dapat memilih sepeda, andong, dan yang terbaru mobil VW Cabrio untuk disewakan berkeliling di desa wisata sekitar Candi Borobudur.

Berkeliling menggunakan VW Cabrio baru dilakukan sejak dua tahun belakangan ini. Pada acara Media Gathering Biro Komblik Kementerian Pariwisata di Kabupaten Magelang, para wartawan diberikan kesempatan untuk berkeliling desa wisata naik mobil VW Cabrio.

Puluhan mobil VW Cabrio berjejer di lokasi pemberangkatan dengan bervariasi warna, ada jingga, biru, merah muda, hitam, hingga putih. Satu mobil hanya diperbolehkan diisi untuk empat orang penumpang ditambah satu pengemudi saja.

Mobil VW berjalan dengan kecepatan rendah mengelilingi desa-desa wisata di sekitar Candi Borobudur. Hari itu, rombongan Kementerian Pariwisata dibawa berkeliling di desa wisata penghasil gerabah, madu, batik, dan kriya.

BACA JUGA:   Dorong Kebangkitan Ekonomi, Kemenparekraf Luncurkan Tiga Program Unggulan

“Tetapi karena rombongan datangnya telat jadinya kita hanya bisa ke desa wisata penghasil gerabah saja,” kata Khoirul Muna, salah satu pemilik dan pengemudi mobil VW Cabrio.

Desa wisata penghasil gerabah berada di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur. Dusun Klipoh terkenal sebagai tempat bermukimnya masyarakat yang membuat kerajinan gerabah secara turun-menurun.

Yuria, salah satu perajin gerabah di sana, mengatakan, kerajinan gerabah ini sudah ada sejak beberapa abad lalu. Selama 13 tahun lamanya ia berkecimpung di dunia ini dan sudah mampu membuat 50 kerajinan dari gerabah setiap harinya. Proses pembuatannya pun sangat cepat, ia mampu menyelesaikan satu barang dalam waktu kurang lebih 5 menit saja.

“Saya dapat ilmu ini juga turun menurun. Biasanya saya buat vas bunga, mangkok, piring, tempat lilin, asbak, dan barang lainnya,” ujar Yuria.

Selain melihat proses pembuatan gerabah, desa wisata ini juga menjual hasil kerajinannya sebagai suvenir khas sana. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp5.000 hingga Rp3,5 juta.

BACA JUGA:   Kemenpar dan SMF Siapkan Skema Pembiayaan Homestay

Keluar dari desa wisata ini, para rombongan sudah ditunggu oleh pengemudi mobil VW untuk melanjutkan perjalanan. Rombongan diajak melewati permukiman warga dan area persawahan. Di area persawahan ini dijadikan spot foto menarik lantaran terlihat jelas pegunungan Menoreh yang membentang di wilayah Kabupaten Magelang, Purwerojo, hingga Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.

Setelah puas berfoto, mobil mulai melaju ke tempat pemberhentian terakhir di Omah Mbudur yang berada di Dusun Jowahan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Begitu memasuki kawasan ini, pengunjung disuguhkan makanan tradisional, seperti pisang goreng, tempe mendoan, klepon, kacang rebus, dan wedang jahe.

Sambil menikmati makanan, pengunjung diajak untuk bersantai sambil menonton tarian tradisional khas Jawa Tengah. Beberapa penari menampilkan tariannya dengan apik sehingga menimbulkan decak kagum bagi penontonnya.

Untuk menikmati perjalanan dengan mobil VW Cabrio ini dikenakan biaya sewa Rp350.000 hingga Rp1 juta per armadanya. Harga tersebut tergantung dari jenis trip yang dipilih, yakni short, medium, long, dan one day.