Wahyu Promo Citra kembali menghadirkan Agrofood Expo untuk ke-21 kalinya pada tanggal 10 hingga 13 Agustus 2023 di Hall A JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Pameran produk unggulan hasil pertanian, makanan dan minuman olahan, serta teknologi ini hadir bersamaan dengan FoodDrink Expo dan Ketahanan Pangan Indonesia Expo.
Hadir di area seluas 2.700 meter persegi, pameran ini menghadirkan sekitar 100 partisipan yang berasal dari berbagai pihak. Beberapa di antaranya adalah pelaku usaha di sektor agribisnis, agro industri, BUMN, Swasta, hingga pemerintahan daerah. Sejumlah asosiasi juga turut bergabung seperti Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia/Gapmii, Masyarakat Pertanian Organik Indonesia/Maporina, Himpunan Kerukunan Tani Indoensia/HKTI, Cofee Lover Indonesia dan Artisan Tea.
“Total ada 60 booth dari 100 peserta yang berpartisipasi di sini. Meskipun, tidak terlalu banyak, yang penting kita konsisten menghadirkan pameran ini untuk mempromosikan hasil pertanian Indonesia,” ungkap Presiden Direktur Wahyu Promo Citra, Sukur Sakka, saat upacara pembukaan Agrofood Expo pada 10 Agustus 2023 di Jakarta.
Agrofood Expo menjadi ajang yang efektif untuk mempertemukan kebutuhan petani, pekebun, pelaku agribisnis dengan potensial pembeli. Adapun komoditas yang ditawarkan dalam pameran ini merupakan unggulan dan dibutuhkan pasar seperti komoditas pertanian, perkebunan, produk olahannya, seperti kopi, tea, kakao, beras, rempah-rempah, dan sebagainya.
Sejumlah brand dari industri makanan olahan juga hadir sebagai komoditas pangan unggulan, di antaranya Bola Deli, De Health Supplies, Filma & Palmboom dan sejumlah pelaku usaha kopi seperti PT Langgeng Mitra Kencana (LMK). Sedangkan, untuk industri packaging makanan menghadirkan Blis & Kiyomi.
Memadukan konsep B to B (Bussiness to Bussiness) dan B to C (Bussiness to Customer), Agrofood Expo berkonjungsi dengan sejumlah zona khusus sesuai sektor bisnisnya. Pembagian zona yang dihadirkan yaitu FoodDrink Expo, IIMA (Indonesia Machinery Agriculture), Gastronomy Festival (pameran makanan & minuman olahan) Coffee, Cocoa, dan Tea Festival.
“Dengan begitu, ekosistem pelaku usaha yang terbentuk menjadi semakin kondusif bagi perluasan akses pasar,” dia menambahkan.
Direktur Pengolahan & Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Prayudi Syamsuri, mengapresiasi komitmen pihak penyelenggara karena telah memfasilitasi para pihak terkait yang berhubungan dengan pertanian. Menurutnya, pameran ini dapat dijadikan wadah promosi dan mendukung produk pertanian dalam negeri.
“Acara ini memiliki sejarah yang panjang, umur 21 tahun bukan lah sebentar dan saya sebagai salah satu orang yang mengikuti acara ini dari awal penyelenggaraan. Kami anggap ini sebuah promosi yang nantinya bisa dijadikan investasi juga,” kata Prayudi.
Menurutnya, untuk mencapai pertanian yang maju, mandiri, dan modern dibutuhkan peranan ekosistem pelaku usaha pertanian yang dikembangkan secara komprehensif dan terpadu. Oleh sebabnya, acara ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut. Mengingat, sektor pertanian terbukti menjadi satu-satunya sektor yang tangguh di masa pandemi Covid-19.
“Pertanian merupakan bisnis yang selalu ada, bahkan, saat Covid-19 pun tidak pernah surut. Namun, pada saat bersamaan, pertanian juga harus siap berhadapan dengan tantangan bangsa terkait penyediaan pangan untuk mampu bertahan di krisis global dan energi,” jelasnya lagi.
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung dapat langsung datang ke lokasi acara secara gratis atau tidak dipungut biaya masuk. Pengunjung hanya perlu registrasi kehadiran secara online menggunakan barcode yang telah disediakan di depan pintu masuk pameran. Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi Instagram @agroFoodexpo_official dan @fooddrinkexpo.id.
KOMENTAR
0