Untuk keempat kalinya, ARCH:ID, akan kembali digelar tahun ini tepatnya pada tanggal 22 hingga 25 Februari 2024, di ICE BSD City, Tangerang. Pameran dan forum arsitektur ini merupakan persembahan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang bekerja sama dengan PT CIS Exhibition
Mengangkat tema besar “Placemaking: Tolerance“, acara tahunan ini dikuratori oleh tiga arsitek ternama Indonesia yaitu Yacobus Gatot S. Surarjo, Nelly Daniel, dan I Ketut Dirgantara. Lebih dari 300 stan pameran telah dikurasi untuk memamerkan inovasi produk dan jasa brand lokal maupun internasional dari para produsen produk arsitektur dan bahan bangunan, serta interior design.
Untuk mendukung regenerasi, ARCH:ID, juga dimeriahkan dengan Featured Exhibition yang dirancang oleh para arsitek muda. Di antaranya ada pameran rancangan SKENA Creative, Atap Kebhinekaan dari IAI Region 2, IAI KOLABORNEO dari IAI Region 4, Tribute to Eko Prawoto & Josef Priotomo, karya arsitek muda dari 4 negara, BYO Living Award: kompetisi tektonika seri IAI, area diskusi Alun-alun dan Pod.
Selain pameran, terdapat program lainnya yang akan ditawarkan selama ARCH:ID 2024 berlangsung. Beberapa di antaranya adalah konferensi internasional, ARCH:ID Talk Series, Obrolan Tuju-Tuju, dan ARCH:ID Hackathon.
“Kami akan menghadirkan lebih dari 200 pembicara ternama untuk berbagi pengetahuan dan wawasan mereka selama empat hari penyelenggaraan,” kata Firman Herwanto, Wakil Sekretaris Jenderal IAI sekaligus Direktur Program ARCH:ID 2024.
Theresia Asri Wanodyani Purnomo, Tim Konferensi ARCH:ID 2024, menjelaskan bahwa tahun ini terdapat dua sub tema yang akan dihadirkan dalam pelaksanaan konferensi. Sub tema pertama adalah Urban Forum dan juga Architecture Forum.
Masing-masing sub tema akan diisi oleh empat pembicara sehingga total terdapat delapan pembicara selama konferensi berlangsung. Pembicara yang akan mengisi materi adalah Bambang Susantono dari Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN), Rob Adams seorang Arsitek Kota Melbourne, Nans Voron seorang Pemenang Obel Award 2023, dan Sibarani Sofian sebagai Perancang Kota IKN/Nusantara. Kemudian dilanjutkan dengan pembicara Jo Nagasaka dari Jepang, Christopher Lee dari Inggris, Muhammad Faizal Syamsalam, dan Antonius Richard dari Indonesia.
“Pada konferensi 2024 ini, kami formulasikan berbeda dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Jika konferensi ARCH:ID hanya satu hari, tahun ini kami buat selama dua hari,” ujar Theresia.
Dengan formulasi terbaru tersebut, konferensi ARCH:ID 2024 ditargetkan dapat menghadirkan 500 delegasi dari seluruh dunia. Masyarakat yang tertarik mengikuti konferensi ini dapat daftar melalui https://www.arch.id/international-conference/ dengan pembelian tiket terbatas.
Sementara itu, Firman, menargetkan akan ada 17.000 pengunjung yang hadir dalam pelaksanaan ARCH:ID 2024 secara keseluruhan. Firman optimistis target ini dapat tercapai karena setiap tahunnya jumlah pengunjung ARCH:ID selalu meningkat. Ditambah dengan luasan area yang digunakan ARCH:ID 2024 mencapai 10.000 meter persegi.
“Kita masih punya PR bagaimana melibatkan lebih banyak lagi masyarakat umum yang masih awam dengan arsitektur. Pasalnya, pengunjung kita selama ini 85 persen masih berasal dari profesional, desain interior, distributor, hingga pemerintah,” ujar Firman.
KOMENTAR
0