Halal Expo Indonesia (HEI) kembali hadir untuk ketiga kalinya pada tanggal 25-28 Oktober 2023 di ICE BSD, Tangerang. Pameran persembahan PT Halal Expo Indonesia ini rencananya akan diikuti 300 peserta dari Indonesia dan 20 negara lainnya.
Pada pameran kali ini, HEI 2023 mengusung tema “Networking the Global Islamic Industries to the Indonesian Halal Ecosystem”. Tema ini dimaksudkan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekosistem industri halal dalam negeri mulai dari produsen, proses pembuatan, hingga saat ditampilkan.
Aryo Wibisono, CFO PT Halal Expo Indonesia, mengatakan bahwa ekosistem halal diperlukan untuk mendukung Indonesia sebagai pusat industri halal dunia pada tahun 2024. Hal ini dilakukan mengingat Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar yaitu 86,7 persen atau setara dengan 237,56 juta jiwa. Dengan demikian, Indonesia berpotensi sebagai pasar produk muslim di dalam maupun luar negeri.
“Industri halal saat ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia. Untuk menyambut itu semua, maka diperlukan ekosistem yang solid tidak hanya dari Indonesia, tetapi, juga secara global,” ujar Aryo dalam konferensi pers HEI 2023 di Jakarta pada 15 Februari 2023.
Pemerintah juga memiliki target untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen makanan dan minuman halal nomor 1 dunia pada 2024. Untuk mewujudkannya, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama telah memasang target pencapaian 1 juta sertifikasi halal di tahun ini.
Berdasarkan Undang-undang No. 33 tahun 2014 beserta turunannya, ada tiga kelompok produk yang harus sudah bersertifikat halal seiring dengan berakhirnya penahapan pertama tersebut. Pertama, produk makanan dan minuman. Kedua, bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman. Ketiga, produk hasil sembelihan dan jasa penyembelihan.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, tidak hanya pemerintah tetapi juga pelaku usaha bekerja keras bersama untuk mewujudkan 1 juta sertifikasi halal ini. Kita harus pastikan semua bahan baku, pengolahan, dan penyajian makanannya itu melalui proses yang halal,” kata Rachmat Sutarnas Marpaung, Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) dalam kesempatan yang sama.
Oleh sebabnya, pihak penyelenggara akan membuat rangkaian kegiatan terkait sertifikasi halal ini di dalam pameran HEI 2023. Aryo menyebutkan akan ada talkshow dan konferensi yang mempertemukan regulator halal di Indonesia dengan para pelaku usaha produk halal.
“Para regulator akan memberikan sosialisasi dan edukasi terkait regulasi sertifikasi halal agar pelaku usaha bisa mendapatkan pemahaman yang jelas sehingga proses sertifikasi bisa berjalan mudah dan lancar,” jelas Aryo.
Pada konferensi internasional juga akan dibahas terkait perkembangan regulasi dan ketentuan standar halal di negara lain dengan kondisi di Indonesia begitu juga sebaliknya. Termasuk juga soal fiqih muamalah, masalah yang berkaitan dengan penerapan ekonomi syariah, pengembangan industri syariah, peluang investasi di sektor industri halal, dan topik lainnya.
Selain memberikan sosialisasi terkait sertifikasi produk halal secara global, HEI, juga memiliki nilai strategis bagi pelaku usaha. Misalnya saja mengenal pasar global secara langsung, mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas produk, kuantitas, hingga kontinuitas.
HEI 2023 akan menempati area seluas 10.000 meter persegi yang berisikan peserta dari Indonesia, Arab Saudi, Malaysia, Jepang, Korea, Turki, dan lainnya. Peserta pameran yang akan dihadirkan dalam acara ini berasal dari kategori makanan, minuman, fashion, finansial, kosmetik, farmasi, properti, pendidikan, travel umroh, dan haji. Masyarakat yang ingin berkunjung ke pameran ini dapat langsung ke lokasi acara secara gratis.
KOMENTAR
0