IFRA 2020 Diundur ke Bulan September

Tuesday, 14 July 20 Bonita Ningsih

Pameran International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) ke-18 siap hadir dengan jadwal baru pada 18-20 September 2020 di Jakarta Convention Center (JCC). IFRA 2020 awalnya dijadwalkan pada 3-5 Juli 2020. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, pihak penyelenggara memutuskan untuk menunda pelaksanaan IFRA 2020.

Pameran lisensi dan waralaba ini terbentuk atas kerja sama antara Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), dan Dyandra Promosindo ini. Tahun ini, IFRA 2020 akan mengusung tema “Strengthening Entrepreneurship and SME Economy Through Licensing and Franchising“.

Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, menjelaskan, dengan adanya jadwal baru ini diharapkan situasi pandemi akan semakin kondusif. Ia juga berharap dengan jadwal IFRA 2020 yang baru pemerintah dapat memberikan titik terang kepada pihak penyelenggara agar dapat melibatkan masyarakat ke dalam pamerannya.

BACA JUGA:   Triawan: Produk Ekonomi Kreatif Harus Memiliki Cerita

Dyandra Promosindo selaku professional exhibition organizer dan penyelenggara IFRA selalu beradaptasi dengan situasi terkini saat menggelar pameran-pamerannya. Nantinya, pelaksanaan IFRA 2020 akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan new normal yang telah ditetapkan pemerintah.

IFRA mengajak memperkuat kembali wirausaha dan perekonomian usaha kecil menengah melalui lisensi dan waralaba. IFRA juga diharapkan dapat membuka potensi bisnis baru yang dapat melahirkan pelaku bisnis baru dan penciptaan lapangan pekerjaan baru demi memulihkan roda perekonomian nasional.

BACA JUGA:   ASTINDO Travel Fair Ke-13 Hadir Serentak di Empat Daerah Indonesia

“IFRA ini hadir sebagai jembatan untuk membuka dunia lisensi dan waralaba. Bisnis ini, tuh, dapat masuk dengan cepat dan lebih mudah ke pasar sehingga masih potensial jika dijalankan setelah pandemi berakhir,” ujar Kohen.

Perkembangan industri waralaba dan lisensi di Indonesia dapat menjadi salah satu mesin ekonomi untuk menciptakan bisnis dan peluang pekerjaan. Menurutnya, banyak peluang bisnis baru tercipta melalui industri waralaba dan lisensi.

Bisnis waralaba juga dapat menjadi jalan pertama bagi para calon pelaku usaha untuk memulai bisnisnya. Oleh karenanya, IFRA diharapkan dapat mengajak masyarakat dan para pelaku untuk berpartisipasi dalam bisnis lisensi dan waralaba untuk menggiatkan perekonomian negara terutama pasca-pandemi.

BACA JUGA:   IFRA 2016 Target Rp450 Miliar

“IFRA juga berharap bisa turut mendorong pelaku-pelaku bisnis lisensi dan waralaba untuk semakin mengembangkan bisnisnya agar dapat bersaing di pasar global,” dia menambahkan.